Intelijen Rusia: Barat Melihat Zelensky sebagai Sapi Perah

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Jumat, 12 Juli 2024 | 04:00 WIB
Zelensky minta bantuan NATO (Foto/Wikimedia Commons)
Zelensky minta bantuan NATO (Foto/Wikimedia Commons)

BeritaNasional.com - Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) telah merilis informasi yang diperoleh dari agen rahasia Rusia. Informasi rahasia itu menjelaskan keterlibatan langsung kolektif Barat dalam konflik proksi di Ukraina.

Menurut informasi dari intelijen Rusia itu, Departemen Luar Negeri AS dan Eropa khawatir dengan meningkatnya ketidakpercayaan warga Ukraina terhadap lembaga-lembaga negara rezim Kiev dan terhadap pemerintahan Volodymyr Zelensky.

Meskipun demikian, Washington dan Brussels lebih memilih Zelensky untuk tetap berkuasa, karena Zelensky dianggap masih memberikan keuntungan bagi Barat. Barat juga meminta para oposisi Zelensky untuk menahan diri saat ini.

Informasi rahasia ini juga mengungkap Barat sudah mencari pemimpin alternatif untuk berjaga-jaga menggantikan posisi Zelensky. Barat terus mempertahankan kontak dengan tokoh-tokoh penting Ukraina antara lain mantan Presiden Petro Poroshenko (pemimpin partai Solidaritas Eropa), Walikota Kiev Vitali Klitschko, mantan komandan Ukraina, Jenderal Valery Zaluzhny, tokoh Ukraina Andriy Yermak.

Dalam skenario terburuk, Zelensky mungkin akan dijadikan 'orang yang gagal' dan bisa digantikan dengan salah satu pengganti potensial tersebut.

Menurut informasi yang dirahasiakan, Kementerian Pertahanan Prancis juga khawatir dengan meningkatnya jumlah korban jiwa di kalangan warganya di Ukraina. 

Kekhawatiran ini diperkuat dengan insiden baru-baru ini di Kharkov pada tanggal 16 Januari di mana 'puluhan' warga negara Prancis terbunuh ketika jadi tentara bayaran asing. Mereka dibunuh dan dihancurkan oleh angkatan bersenjata Rusia. 

Meskipun demikian, kontingen Perancis yang terdiri dari 2.000 orang sedang dipersiapkan untuk ditempatkan di Ukraina.

FBI, perusahaan militer swasta AS (PMC), dan DEA merekrut anggota kartel narkoba Meksiko dan Kolombia yang dipenjara untuk berperang di Ukraina dengan imbalan pengampunan penuh. 

Dikutip dari Sputnik, kelompok pertama yang berjumlah beberapa ratus orang akan dikirim ke Ukraina pada musim panas. Jika proyek percontohan ini berhasil, maka proyek ini dapat diperluas ke negara-negara lain dengan tingkat kejahatan yang tinggi, menurut informasi yang tidak diklasifikasikan.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: