Deretan Tokoh Berpotensi Jadi Kandidat Cagub Jakarta di Pilgub 2024: Ada Anies hingga Kaesang Pangarep

Oleh: Lydia Fransisca
Sabtu, 20 Juli 2024 | 13:01 WIB
Infografis tokoh yang maju di Pilgub Jakarta 2024. (BeritaNasional).
Infografis tokoh yang maju di Pilgub Jakarta 2024. (BeritaNasional).

BeritaNasional.com - Pendaftaran calon gubernur untuk Pilkada Jakarta 2024 akan dibuka sebentar lagi. Beberapa nama pun sudah mencuat di publik dan digadang-gadang bakal berkompetisi di sana.

Terakhir, nama Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep muncul dalam bursa Pilkada Jakarta usai dirinya berkunjung ke Partai Golkar pada Kamis (11/7/2024) kemarin.

Dalam kunjungannya itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku siap mendukung Kaesang 'bertarung' di Pilkada Jakarta. Bahkan, Airlangga menyiapkan kadernya, Jusuf Hamka, untuk mendampinginya.

Meski demikian, survei terbaru yang dikeluarkan Litbang Kompas menunjukan bahwa Anies Baswedan masih menguasai Jakarta. Pada survei itu, elektabilitas Anies mencapai 29,8 persen dan membuatnya berada di peringkat pertama.

Justru, elektabilitas Kaesang hanya berada di angka sebesar 1 persen, bersamaan dengan Mensos Tri Rismaharini, Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Berikut Beritanasional.com rangkum tokoh-tokoh yang diisukan bakal maju Pilkada Jakarta 2024.

1. Anies Baswedan

Anies Baswedan merupakan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Setelah purna tugas, ia mencoba peruntungan di Pilpres 2024 lalu. 

Sayangnya, ia hanya mendapatkan suara sebanyak 24,95 persen sehingga dirinya kalah dari Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang meraih suara 58,59 persen.

Setelah Pilpres 2024 selesai, ia menerima dukungan dari PKS untuk menjadi bakal calon gubernur Jakarta pada Pilkada. Sebagai pemenang Pileg 2024, PKS mengusulkan kadernya Sohibul Iman untuk mendampingi Anies menjadi bakal calon wakil gubernur.

"Kita sudah berjuang bersama-sama di Jakarta maupun di tingkat nasional bersama PKS, Insya Allah kita berjuang bersama-sama ke depan," kata Anies dalam akun Instagram resminya, Rabu (26/6/2024).

Meskipun mendapatkan kursi terbanyak untuk DPRD 2024-2029, PKS masih harus mencari teman untuk berkoalisi mengusung Anies-Sohibul. Sebab, butuh minimal 20 kursi untuk dapat mengusung pasangan calon sendiri. Sedangkan PKS hanya mendapatkan 18 kursi.

(Calon Gubernur Jakarta Anies Baswedan. (BeritaNasional/Oke Atmaja).

Sayangnya, belum ada kesepakatan hingga hari ini partai mana saja yang resmi mendekat ke PKS.

Namun, PKB, PDIP, NasDem Jakarta telah menyatakan dukungannya untuk Anies. Tiga partai ini telah mengajukan nama Anies untuk digodok lebih lanjut di tingkat pusat.

Meski demikian, ketiganya mengirimkan sinyal bahwa mereka tak setuju jika Sohibul harus menjadi wakil dari Anies.

"PKS kan sudah Ketua DPRD DKI. Masa mau ambil cawagub juga. Saya nilai Anies-Pras ideal. Sama-sama sangat paham Jakarta. Tentu, sebagai koalisi tidak bisa putuskan sepihak. Kami akan komunikasi dengan PDIP dan partai lain,” ujar Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas. 

Di PDIP sendiri, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya menyiapkan beberapa nama kader internal untuk maju dalam kontestasi politik di Jakarta itu.

Hasto mengungkapkan, terdapat lima kader yang dipertimbangkan untuk maju. Lima kader itu adalah Sekretaris Kabinet Pramono Anung, mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, eks Panglima TNI Andika Perkasa, Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga, dan Ketua DPP PDIP Charles Honoris.

Terakhir di Partai NasDem, Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim mengungkapkan bahwa partainya akan menetapkan sosok-sosok yang bakal diusung dalam Pilkada Jakarta pada 31 Juli 2024 mendatang.

"Paling lambat 31 Juli semua rekomendasi sudah harus terbit. Iya (semua daerah) dan ini sekarang memang banyak sekali kan. Pokoknya seluruh Indonesia ini paling lambat 31 Juli," ujar Hermawi kepada wartawan di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (11/7/2024).

2. Ridwan Kamil

Mantan Gubernur Jawa Barat ini juga dikabarkan akan maju dalam Pilkada Jakarta 2024. Pasalnya, ia mendapatkan restu dari Partai Golkar untuk maju di Jawa Barat dan Jakarta.

Tak hanya dari partainya sendiri, ia sudah mendapatkan dukungan dari Partai Gerindra dan PAN. Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, RK yang meminta sendiri untuk maju di Jakarta.

"Tetapi, silakan dicek bahwa pada waktu itu kan yang minta mau maju Jakarta kan Pak Ridwan Kamil," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Kamis (20/6/2024).

Meski demikian, RK masih maju mundur untuk ikut berkompetisi. Dinamika di Koalisi Indonesia Maju (KIM) sangat terasa karena elektabilitas RK lebih tinggi jika ia berlaga di Jawa Barat.

(Politisi Partai Golkar dan mantan gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (BeritaNasional/Panji Septo).

Hingga akhirnya kini RK dikabarkan akan lebih fokus berjuang di Jawa Barat. Selain Partai Golkar, putusan ini juga tetap didukung oleh PAN.

"Bahkan, saya dengar sepintas lalu, banyak kader Golkar yang menginginkan agar RK tetap di Jabar. Mereka yakin kalau di Jabar, RK pasti menang," kata Ketua DPP PAN Saleh Daulay dalam keterangannya, Selasa (16/7/2024).

Jika melihat survei, Litbang Kompas mencatat bahwa elektabilitas RK berada di posisi ketiga dengan angka 8,5 persen.

Justru, RK menguasai Jawa Barat dengan elektabilitas sebesar 36,6 persen. Dengan angka ini, tak ada tokoh lain yang elektabilitasnya mendekati RK.

3. Kaesang Pangarep

Usai Partai Golkar memfokuskan RK di Jawa Barat, partai beringin ini memberi kode untuk Kaesang maju dalam Pilkada. Bahkan, Golkar ingin menduetkan putra bungsu Presiden Jokowi itu dengan pengusaha jalan tol Jusuf Hamka.

"Untuk Jakarta, Partai Golkar melihat tantangan besar termasuk mengatasi kemacetan. Dengan Babah Alun, kami yakin dapat menghadapi tantangan ini," kata Airlangga di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Kamis (11/7/2024).

Di partai sendiri alias PSI, Kaesang menjadi nama yang paling banyak muncul dalam sidang pleno wilayah Jakarta. Seluruh PSI di tingkat kota/kabupaten Jakarta meminta Kaesang untuk maju dalam Pilkada.

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. (BeritaNasional/Oke Atmaja)

Bahkan, Presiden Jokowi sudah memberikan lampu hijau untuk Kaesang maju dalam Pilkada Jakarta.

"Ya di Jakarta juga bagus," ujar Jokowi di Halim, Jakarta, Selasa (16/7/2024).

Sayangnya, Kaesang mengaku bakal memberikan putusan apakah dirinya maju di Pilkada atau tidak pada Agustus mendatang. 

"Sekarang PSI sendiri ada delapan kursi di DKI. Jadi kalau kita lihat sewajarnya PSI bisa mencalonkan gubernur maupun wakil gubernur walau masih berkoalisi dengan partai lain. Kalau ditanya saya maju atau tidak, tunggu kejutannya di bulan Agustus," kata Kaesang kepada wartawan di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Selasa (4/6/2024). 

Tak hanya itu, sambutan Partai Golkar juga ditepis oleh PSI. Lagi-lagi, partai berlogo mawar itu menyebut bahwa Kaesang belum mengambil keputusan terkait Pilkada.

"Sampai saat ini Ketua Umum DPP PSI Mas Kaesang Pangarep belum mengambil keputusan terkait rencana maju di dalam Pilkada. Kita tidak akan terburu-buru dan akan mencermati situasi politik dan mendengar suara masyarakat terkait hal ini," kata Wakil Ketua Umum PSI Andy Budiman dalam keterangannya, Sabtu (13/7/2024).

4. Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok

Warga Jakarta sepertinya merindukan sosok Ahok untuk memimpin daerah yang akan menjadi kota global itu. Pasalnya, nama Ahok terus bermunculan dalam survei-survei Pilkada Jakarta.

Terakhir di survei Litbang Kompas, elektabilitasnya hanya kalah dari Anies. Artinya, ia berada di posisi kedua dengan angka 20 persen.

Ahok memang terlihat mulai aktif menyapa warga di media sosialnya. Ia mulanya mengizinkan seluruh pengikutnya di media sosial untuk mengirimkan pertanyaan. Nantinya, pertanyaan itu akan ia jawab dalam video bertajuk Ask Ahok Anything (A3).

Tak hanya bertanya daring, Ahok juga menggelar A3 secara luring. Dalam kesempatan itu, ia sempat menyinggung keinginannya terkait Pilkada Jakarta 2024.

"Orang tanya kenapa saya bikin program A3. (Jawabannya adalah) karena secara manusia saya itu sulit untuk maju Jakarta lagi. Ini secara teori ya karena partai pendukung saya itu kemungkinan bisa nggak dapat kerja sama untuk memajukan, PDI Perjuangan itu kurang 6 kursi. Itulah keberhasilan orang mendiskreditkan partai yang begitu baik menurut saya," kata Ahok.

"Tapi inilah fakta. Politik itu maraton panjang. Nah bagi saya jabatan itu betul-betul amanah dari Tuhan. Kita mau ngotot kayak apa nggak ada guna tapi minimal kita menyiapkan ini loh, kebijakannya, programnya, visinya, strateginya. Saya akan terus isi, tiap minggu keluarkan di A3," tambahnya.

Ketua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama dan mantan gubernur DKI Jakarta. (BeritaNasional/Ahda Bayhaqi).

Lantas, ia mengaku lebih siap maju Pilkada 2024 dibanding periode 2017 lalu saat ia berhadapan dengan Anies dan AHY.

"Saya adalah orang yang sangat well prepared untuk segala sesuatu. Kalau saya dikasih kesempatan menjadi Gubernur Jakarta lagi, saya jauh lebih siap dan lebih baik," ujar Ahok.

"Kenapa? Saya udah nggak habis waktu ngotot, ini whiskey sama air putih. Saya nggak mungkin berantem sama Anda untuk sesuatu yang nggak berguna gitu loh. Saya nggak mungkin keluar lagi kata-kata yang t-a-i gitu kan, nggak ada guna gitu. Saya nggak ngomong sesuatu yang kasar. Saya juga nggak mau kritik orang, nyerang orang, saya kasih solusi. Ngapain? Tapi biar saja masyarakat yang menilai, ngapain saya susah payah," sambungnya.

Setelah berbagai survei dan namanya selalu berada di puncak, PDIP kini mengaku bakal mengkaji nama Ahok di Pilkada Jakarta.

"Kalau dipertimbangkan, pasti dipertimbangkan. Apalagi Ahok Ketua DPP PDIP Bidang Perekonomian. Dan hemat saya, kepemimpinan Ahok selama di DKI teruji, berhasil. Maka, Ahok menurut saya karena tingkat elektabilitasnya sangat mengejutkan, itu potensial bisa mengalahkan Anies," kata Ketua DPP PDIP Said Abdullah di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (17/7/2024). sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: