Jalankan Komitmen, Pemerintah Bangun 1000 SR Permanen Tahun Ini

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Rabu, 08 Oktober 2025 | 08:00 WIB
Gedung Sekolah Rakyat Jakarta Timur. (BeritaNasional/dok pribadi)
Gedung Sekolah Rakyat Jakarta Timur. (BeritaNasional/dok pribadi)

BeritaNasional.com -  Komitmen pemerintah memberikan pendidikan gratis dan berkualitas terus digencarkan. Tahun ini seribu sekolah rakyat (SR) akan dibangun permanen di seluruh daerah. 

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan pembangunan tersebut merupakan program prioritas untuk menjangkau anak-anak dari keluarga miskin.

"Kita ingin ada keterpaduan antarprogram daerah dengan di setiap kementerian dan lembaga, mengacu pada data yang sama yakni Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN)," ujarnya. 

Mengutip Antara, Selasa (7/10/2025) pria yang akrab disapa Gus ini menerangkan integrasi program yang mengacu pada data tunggal merupakan unsur dasar agar bantuan sosial dan program pemerintah lainnya menjadi tepat sasaran.

Presiden Prabowo Subianto sudah menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025. Dalam intruksi tersebut  memerintahkan seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk menggunakan data tunggal secara terpadu.

Namun ia juga mengungkapkan data saat ini belum sepenuhnya akurat dan proses pemutakhiran memerlukan partisipasi aktif berbgai perangkat daerah mulai dari tingkat RT, RW, desa, hingga provinsi.

"Melalui data yang terverifikasi dan tervalidasi dari bawah, pemerintah dapat lebih mudah menargetkan sasaran program, khususnya masyarakat yang berada pada desil satu dan dua atau kelompok paling rentan," ucap Gus Ipul.

Salah satu intervensi utama bagi kelompok ini adalah melalui Sekolah Rakyat, yang dirancang untuk mengatasi masalah anak putus sekolah, tidak sekolah, atau berpotensi putus sekolah.

Pembangunan gedung sekolah dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Setiap sekolah permanen dirancang mampu menampung seribu siswa secara terintegrasi dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. (Antara)

 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: