Unjuk Rasa Makin Panas, Militer Bangladesh Terapkan Jam Malam

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Minggu, 21 Juli 2024 | 04:00 WIB
Ilustrasi unjuk rasa  soal sistem kuota (Foto/Freepik)
Ilustrasi unjuk rasa soal sistem kuota (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Para pengunjuk rasa terus meminta agar sistem kuota yang ditetapkan pemerintah segera dicabut. Sebab mereka menilai hal itu tidak adil. Jabatan publik seharusnya diberikan kepada orang-orang yang memang kompeten di bidangnya.

Namun akibat unjuk rasa makin panas, tentara Bangladesh berpatroli di jalan-jalan Dhaka selama jam malam. Mereka berusaha meredakan unjuk rasa mahasiswa soal siste, kuota. Bahkan unjuk rasa itu berujung tewasnya lebih dari 100 orang dalam minggu ini.

Penangguhan layanan internet dan pesan teks masih berlaku sejak Kamis, mengakibatkan Bangladesh terputus dari dunia luar saat polisi menindak protes yang terus berlanjut meskipun ada larangan pertemuan publik.

Bentrokan yang disertai kekerasan telah menewaskan sedikitnya 105 orang dan melukai ribuan lainnya minggu ini, menurut data dari rumah sakit di seluruh Bangladesh. 

Dikutip dari VOA, kerusuhan nasional bermula dari kemarahan mahasiswa terkait kuota baru pekerjaan pemerintah, yang mencakup 30% untuk keluarga yang berjasa dalam perjuangan kemerdekaan dari Pakistan.

Selama lima hari terakhir, polisi menggunakan gas air mata dan granat suara untuk membubarkan pengunjuk rasa dalam kerusuhan nasional.

Para pengunjuk rasa makin panas hingga bentrok dengan petugas keamanan. Mereka melempar batu bata, juga membakar kendaraan.

Ketika jumlah korban tewas meningkat dan polisi gagal mengendalikan protes kekerasan, pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina memberlakukan jam malam nasional dan mengerahkan militer.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: