RUU Kurangi Anjing Liar Diprotes Pencinta Binatang di Turki
BeritaNasional.com - Terdapat sekitar 4 juta anjing liar di Turki. Banyaknya anjing liar membuat warga khawatir. Pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan kini ingin mengurangi jumlah anjing liar dengan mengubah undang-undang perlindungan hewan: peraturan perlindungan sebelumnya dihapuskan sehingga anjing liar dapat disuntik mati.
Dikutrip dari DW, banyak pecinta binatang di seluruh negeri memprotes RUU tersebut. Mereka menyebut RUU itu kejam dan tak peduli dengan hak hewan.
Anggota parlemen memperdebatkan RUU tersebut selama dua minggu. Ini menyebabkan perdebatan sengit di ruang konferensi parlemen di Ankara, dan di luar ruang konferensi.
Warga dan aktivis hak-hak hewan mengikuti perdebatan tersebut melalui monitor di lorong dan menyebarkan pernyataan anggota komisi di Internet.
Akibatnya langkah-langkah keamanan di depan gedung parlemen ditingkatkan dan jumlah pasukan polisi di lokasi ditingkatkan. Mereka takut aktivis marah dan melakukan penyerangan.
Parlemen akan melakukan pemungutan suara, AKP pimpinan Erdogan dan sekutu ultranasionalisnya, MHP, punya suara mayoritas. Jadi, sepertinya tidak ada yang menghalangi rencana perubahan undang-undang tersebut.
Namun protes dari aktivis hak-hak binatang dan oposisi terus melonjak. Membunuh banyak hewan liar bukanlah solusi. Lewat sebuah surat, aktris Prancis Brigitte Bardot meminta Erdogan untuk mencabut RUU ini.
Seorang perenang Turki mengumumkan, ia akan melakukan mogok makan sebagai protes hingga RUU tersebut dicabut. Amandemen juga dikritik karena reformasi tersebut tampaknya tidak mempertimbangkan kekhawatiran masyarakat sipil, dokter hewan, atau partai oposisi.
“Cabut undang-undang”, demikian bunyi poster nasional terhadap rancangan undang-undang itu.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu