Sejumlah Koordinator Gerakan Mahasiswa Akhirnya Ditangkap Polisi Bangladesh

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Selasa, 30 Juli 2024 | 13:35 WIB
Ilustrasi unjuk rasa mahasiswa di Bangladesh (Foto/Freepik)
Ilustrasi unjuk rasa mahasiswa di Bangladesh (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Para pemimpin mahasiswa di Bangladesh akhirnya mengumumkan siap mengakhiri unjuk rasa penuh kekerasan untuk reformasi sistem kuota dalam pekerjaan pemerintah. Apalagi korban tewas akibat unjuk rasa penuh kekerasan mencapai 200-an lebih.

Sebanyak 6 koordinator Gerakan Mahasiswa Antidiskriminasi Bangladesh, yang saat ini ditahan oleh Cabang Detektif (DB) Kepolisian Metropolitan Dhaka, mengumumkan penarikan gerakan mereka.

Sudah banyak korban tewas akibat unjuk rasa mahasiswa selama berhari-hari yang ditanggapi dengan kekerasan dari Pemerintahan Bangladesh yang dipimpin Perdana Menteri Sheikh Hasina. Sudah 7 koordinator mahasiswa telah ditahan oleh DB dan dilaporkan mengalami penyiksaan.

Salah satu koordinator gerakan mahasiswa Naheed Islam membacakan pernyataan, pihaknya menegaskan bahwa tuntutan utama mereka untuk reformasi logis sistem kuota telah dipenuhi.

Dikutip dari Antara, ia meminta pemerintah segera membuka kembali lembaga pendidikan dan memastikan lingkungan belajar yang layak. Ia juga mengumumkan penarikan segera semua kegiatan gerakan mahasiswa.

Namun ternyata tidak semua koordinator gerakan mahasiswa kompak.

"Pernyataan yang dilakukan di bawah paksaan oleh koordinator, tidak dapat diterima," tulis koordinator utama gerakan lainnya, Abdul Quader, di medsos-nya.

"Seluruh negeri tahu bahwa hal itu tidak bisa diterima. Kami akan melanjutkan gerakan kami hingga tuntutan kami dipenuhi," kata Abdul Quader.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: