Cegah Karhutla di Kalimantan Timur, BNPB Siagakan 4 Helikopter

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 03 Agustus 2024 | 18:05 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto (tengah). (Foto/BNPB).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto (tengah). (Foto/BNPB).

BeritaNasional.com -  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiagakan empat helikopter untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalimantan Timur. Hal ini sebagai bentuk mendukung situasi kondusif di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser, Kalimantan Timur.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto pada Rapat Koordinasi Siaga Darurat Bencana Kekeringan, Karhutla dan Asap di Wilayah Provinsi Kalimantan Timur, Jumat (2/8/2024). 

Sebanyak dua armada baling-baling ini digunakan untuk pemantauan. Sedangkan dua lainnya, pemanfaatan dikhususkan Satuan Tugas Udara untuk pengeboman air atau water-bombing.

“Kami menyiapkan 2 unit helikopter untuk patroli dan 2 lagi untuk water-bombing,” ujar Suharyanto dalam keteranganya, Sabtu (3/8/2024).

BNPB akan menambah armada helikopter apabila terjadi eskalasi kejadian karhutla di wilayah Kalimantan Timur. Ia menambahkan helikopter patroli difungsikan untuk pemantauan apabila ada api di permukaan tanah. 

Sedangkan ada titik api, operasi water-bombing dapat dikerahkan. Namun, Suharyanto merekomendasikan penggunaan water-bombing dilakukan apabila sudah tidak dapat dipadamkan lagi oleh operasi darat. Selain dukungan armada udara, BNPB juga memberikan stimulan bantuan untuk wilayah Kalimantan Timur, berupa dana siap pakai, logistik dan peralatan.  

Pada kesempatan itu, Suharyanto menambahkan, pihak Provinsi Kalimantan Timur meminta ditambahkan menjadi wilayah prioritas dalam penanganan karhutla. Hal tersebut mengingat adanya kawasan khusus, ibu kota Nusantara (IKN). 

“Saat ini BNPB mengidentifikasi 6 provinsi prioritas karhutla, yaitu Provinsi Sumatra Selatan, Riau, Jambi, Kalimatan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan,” tuturnya.  

Merespons potensi bahaya karhutla, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah menetapkan status siaga darurat di wilayahnya. Status tersebut berlaku sampai dengan 30 November 2024. 

Berdasarkan data BNPB, sebaran titik panas atau hotspot di Provinsi Kalimantan Timur pada priode Januari hingga Juli 2024 mencapai 9.148 titik. Daerah dengan jumlah titik panas tertinggi berada di Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara. Kepala BNPB mengimbau pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dan upaya pencegahan saat memasuki musim kemarau.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: