Serangan Drone Paksa Etnis Rohingya Jauhi Bangladesh

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Selasa, 13 Agustus 2024 | 04:30 WIB
Etnis Rohingya terlunta-lunta (Foto/Anadolu)
Etnis Rohingya terlunta-lunta (Foto/Anadolu)

BeritaNasional.com - Serangan drone yang menewaskan lebih dari 200 Muslim Rohingya yang melarikan diri di dekat perbatasan Bangladesh pada Senin (5/8/2024) memaksa ratusan orang lainnya untuk kembali ke kampung halaman mereka.

Ribuan etnis Rohingya lainnya masih berlindung di area persawahan menunggu waktu untuk dapat melintasi perbatasan Bangladesh. Beberapa ratus orang telah bergerak menuju daerah yang dikuasai oleh kelompok pemberontak, yang diduga melakukan serangan drone mematikan di dekat Sungai Naf yang merupakan batas alami antara Bangladesh dan Myanmar.

“Rohingya di Maungdaw masih berusaha melarikan diri ke Bangladesh. Beberapa melarikan diri ke daerah yang dikuasai oleh Tentara Arakan karena mereka tidak melihat alternatif lain,” kata Nay San Lwin, salah satu pendiri Free Rohingya Coalition.

Dikutip dari Antara, Free Rohingya Coalition adalah jaringan global aktivis Rohingya.

Serangan mematikan pada Senin  terjadi di Kota Maungdaw di negara bagian Rakhine Myanmar, yang berbatasan dengan Bangladesh. Serangan terbaru ini merupakan bagian dari serangan yang sedang berlangsung oleh kelompok pemberontak terhadap Rohingya, telah meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut kekerasan terhadap orang-orang yang melarikan diri.

Ribuan Rohingya telah melarikan diri ke kota terdekat Maungdaw setelah penangkapan di Kota Buthidaung oleh pemberontak pada Mei tahun ini.

Buthidaung memiliki populasi Rohingya terbesar sejak gelombang kekerasan besar terhadap Rohingya pada 2017 oleh tentara Myanmar.

Rekrutmen paksa Tentara Arakan memaksa pemuda Rohingya mau direkrut di Buthidaung, selain melakukan "banyak" pelanggaran lainnya.

“Dalam beberapa hari terakhir, Tentara Arakan telah memerintahkan dua desa, Sein Hynin Pyar dan Hpon Nyo Leik, untuk menyediakan setidaknya 100 pemuda Rohingya,” kata Nay.

“Rohingya di Maungdaw masih melarikan diri, tetapi karena kebijakan ketat Bangladesh yang tidak mengizinkan pengungsi baru, banyak yang ditolak di perbatasan, dan beberapa telah dikembalikan ke Myanmar baru-baru ini,” kata Nay.

Dikutip dari Antara, beberapa Rohingya melarikan diri ke daerah yang dikuasai oleh Tentara Arakan.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: