Jadi Menteri ESDM, Bahlil Ungkap PR dari Jokowi dan Prabowo untuk Diselesaikan

Oleh: Lydia Fransisca
Senin, 19 Agustus 2024 | 14:21 WIB
Bahlil  dilantik menjadi Menteri ESDM (Beritanasional/Lydia)
Bahlil dilantik menjadi Menteri ESDM (Beritanasional/Lydia)

BeritaNasional.com - Bahlil Lahadalia baru saja dilantik menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Senin (19/8/2024). Ia menggantikan Arifin Tasrif yang terdampak reshuffle kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Setelah pelantikan, ia langsung melakukan serah terima jabatan (sertijab) di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat pada pukul 11.00 WIB.

Dalam sambutannya di acara sertijab, Bahlil mengungkapkan perintah Jokowi kepadanya untuk dituntaskan sebagai Menteri ESDM yang baru.

"Perintah Bapak Presiden Jokowi dan perintah Bapak Presiden Terpilih Prabowo, tadi saya sowan ke beliau pagi hari, adalah melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh Pak Arifin terkait dengan optimalisasi peningkatan lifting minyak kita terhadap sumur-sumur idle yang sudah diberikan oleh SKK Migas," ungkap Bahlil.

"Jadi Ibu Dirut Pertamina, ini kita harus bicara detail karena lifting kita turun terus, konsumsi naik, impor terus, barang kita ada. Kalau memang itu persoalannya ada diregulasi, apanya yang kita harus ubah? Apa yang harus negara berikan agar kita kompetitif?" tambahnya.

Selanjutnya, PR kedua yang harus dikerjakan oleh Bahlil adalah mengurangi impor gas. Pasalnya, Jokowi dan Prabowo akan mengutamakan hilirisasi LPG.

"Nah nanti Dirut Pertamina, jangan harga LPG dalam negeri lebih murah banyak sekali daripada impor. Ini nggak benar nih. Jadi itu tugas saya yang saya harus selesaikan dalam waktu dua bulan," ucap Bahlil.

Terakhir untuk mineral dan batu bara (minerba), Bahlil mengaku akan melanjutkan program-program yang dilakukan oleh Arifin 

"Saya tahu ini (minerba) banyak yang mengeluh tentang barang ini, saya juga pusing kadang-kadang. Tapi ya nggak apa-apalah, kalau kita nggak pusing kan berarti negara ini sudah aman. Jadi kalau kita masih pusing berarti negara ini masih butuh perbaikan," ucap Bahlil.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: