Soal Jokowi Jadi Ketua Dewan Pembina Golkar, Aburizal Bakrie: Beliau Mau?

Oleh: Ahda Bayhaqi
Selasa, 20 Agustus 2024 | 23:48 WIB
Ketua Dewan Pembina Golkar periode 2019-2024 Aburizal Bakrie. (Foto/instagram/aburizalbakrie.id).
Ketua Dewan Pembina Golkar periode 2019-2024 Aburizal Bakrie. (Foto/instagram/aburizalbakrie.id).

BeritaNasional.com - Ketua Dewan Pembina Golkar periode 2019-2024 Aburizal Bakrie angkat bicara soal kabar Presiden Joko Widodo akan menjadi ketua dewan pembina Golkar periode 2024-2029. Aburizal tidak yakin Jokowi mau 'turun' pangkat dari presiden menjadi dewan pembina partai.

"Beliau mau? Dari presiden ke dewan pembina di bawah dong," katanya ditemui di lokasi Munas, JCC, Jakarta, Selasa (20/8/2024) malam.

Namun, Aburizal menegaskan bahwa Golkar menerima Presiden Joko Widodo apabila ingin menjadi kader.

"Siapapun bergabung Partai Golkar kita menerima penuh sesuai dengan AD/ART," katanya.

Aburizal mengaku belum ada komunikasi dengan Jokowi terkait jabatan dewan pembina. Ia pun belum dengan keinginan Jokowi menjadi ketua dewan pembina.

"Gosip terus sih," katanya.

Sementara, Politikus Partai Golkar Ali Mochtar Ngabalin mengungkap berkembang usulan Presiden Joko Widodo menjadi ketua dewan pembina Partai Golkar periode 2024-2029. Dalam forum Munas, aspirasi muncul dari pengurus daerah meminta kesediaan Jokowi mengisi jabatan tersebut.

"Di forum ini juga ya iya ini sekarang yang aspirasi sedang terus berkembang dan baik dari daerah-daerah yang ada di forum Munas ini adalah meminta kesediaan bapak Jokowi menjadi ketua dewan pembina partai Golkar untuk 2024-2029," kata Ngabalin di lokasi Munas, JCC, Jakarta, Selasa (20/8/2024).

Ngabalin mengungkap, selain penetapan Bahlil Lahadalia sebagai ketua umum, Munas juga menetapkan ketua dewan pembina. Aspirasinya kader Golkar meminta Jokowi sebagai ketua dewan pembina.

"Ini sekarang aspirasi yang berkembang untuk pertama kali ketua umum tunggal ketua umum adalah Pak bahlil lahadalia dan nanti Munas akan menetapkan ketua dewan pembina," katanya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: