Alasan PKS Tak Jadi Usung Heru Budi Jadi Kandidat Pj Gubernur yang Baru
BeritaNasional.com - Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta mengungkapkan, alasannya tak jadi kembali mengusung Heru Budi Hartono sebagai Penjabat (Pj) Gubernur. Padahal, H-1 sebelum pengumuman nama usulan Pj baru dari DPRD, PKS berencana hanya mengusulkan Heru Budi.
Anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Ismail mengatakan, tak dimasukkannya nama Heru Budi karena partainya melakukan evaluasi. Hasilnya, Pemprov DKI dianggap kurang bisa berkomunikasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Kita juga mengevaluasi selama dua tahun ini bahwa salah satu kekurangan Pemprov DKI termasuk legislatifnya adalah belum optimalnya komunikasi dengan Kemendagri sehingga banyak beberapa hal yang sepertinya kurang begitu lancar dalam kerja samanya.," kata Ismail kepada wartawan, dikutip Sabtu (14/9/2024).
Oleh karena itu, PKS mendukung jika Jakarta dipimpin oleh orang dari Kemendagri.
"Nah, makanya salah satu pertimbangannya adalah kita mencoba di sisa empat bulan terakhir ini untuk memperbaiki itu. Sosok yang tepat mungkin adalah mengambil dari unsur-unsur yang lebih dekat dengan pihak Kemendagri," ujar Ismail.
Lebih lanjut, ia pun menyinggung soal mengapa nama usulannya hampir sama dengan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus lainnya.
Menurutnya, hal tersebut mungkin saja terjadi karena pimpinan partai di DPP ataupun DPD telah berkomunikasi.
"Itu suatu hal yang sangat lumrah terjadi karena pasti ada kemungkinan ada komunikasi di level di DPP, maupun DPW ya, kalau saya kan mewakili fraksi. Boleh jadi ada komunikasi," ungkap Ismail.
Diberitakan sebelumnya, nama Heru Budi Hartono tak masuk lagi dalam tiga nama usulan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta baru versi DPRD. Diketahui, kini Heru masih menjabat sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta sampai 17 Oktober 2024.
Dalam Rapat Pimpinan Sementara DPRD DKI Jakarta pada Jumat (13/9/2024), tiap fraksi diminta menyebutkan dan menyerahkan nama-nama yang diusulkan menjadi Pj.
Hasilnya, Dirjen Dukcapil Kemendagri Teguh Setyabudi mendapatkan 8 suara, Plt Sekretaris Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir 7 suara, dan Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik 7 suara.
Selanjutnya, Sekda DKI Jakarta Joko Agus Setyono 2 suara, Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata DKI Jakarta Marullah Matali 1 suara, Heru Budi Hartono 1 suara, dan Pj Gubernur Papua Selatan Rudy Sufahriadi 1 suara.
Satu suara yang didapatkan Heru pun berasal dari PDI Perjuangan (PDIP).
Ketua Sementara DPRD DKI Jakarta Achmad Yani mengatakan, tiga nama itu diusulkan ke Kemendagri hari ini.
“Berdasar hasil tersebut maka tiga nama akan diajukan Ke Mendagri utuk jadi bahan pertimbangan dalam menetapkan Pj Gubernur Jakarta,” kata Achmad Yani.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 22 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 18 jam yang lalu
HUKUM | 23 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
POLITIK | 16 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu