Indonesia dan Peru Percepat Penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas
BeritaNasional.com - Indonesia dan Peru kini sepakat melakukan percepatan penyelesaian perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif kedua negara atau yang lebih dikenal dengan Indonesia-Peru (I-P) Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) atau IP-CEPA.
Kesepakatan ini dicapai saat kedua negara menyelenggarakan Forum Konsultasi Bilateral (FKB) RI-Peru di Lima, Peru.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri Umar Hadi dan didampingi oleh Duta Besar RI untuk Peru, Ricky Suhendar dan Direktur Amerika II Kemlu, Epiphania Riris Wusananingdyah. Sedangkan Delegasi Peru diketuai oleh Direktur Jenderal Asia dan Oceania Kemlu, Fernando Julio Antonio Quiros Campos.
"Penyelesaian perundingan CEPA Indonesia dan Peru akan menjadi katalis bagi perluasan kerjasama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Peru secara signifikan", ujar Umar Hadi. Menurutnya, jika CEPA diberlakukan, volume perdagangan kedua negara dapat meningkat hingga tiga kali lipat.
Peru merupakan salah satu mitra dagang terpenting bagi Indonesia di kawasan Amerika Latin. Tahun 2023 lalu, total perdagangan dua arah Indonesia dan Peru mencapai USD 444 juta.
Perundingan CEPA Indonesia dan Peru pertama kalinya dilakukan pada 27-30 Mei 2024 di Lima. Pada putaran pertama ini, para negosiator kedua negara memfokuskan pembahasan pada sektor barang, antara lain terkait akses pasar perdagangan barang, kepabeanan dan fasilitasi perdagangan hingga upaya untuk mengatasi hambatan teknis perdagangan barang.
Selain membahas CEPA, dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua negara juga membahas isu-isu strategis lainnya dalam konteks bilateral seperti kerjasama antar parlemen, pertahanan, ekonomi pembangunan hingga kelapa sawit dan anti-narkoba serta pendidikan.
Dirjen Umar Hadi dan mitranya juga membahas isu-isu regional dan global, seperti ASEAN-Peru, ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) hingga Keketuaan Peru di APEC 2024. Secara khusus, kedua negara juga menargetkan dapat segera menyelesaikan perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
POLITIK | 23 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu