Pramono Ingin Bangun Balai Rakyat untuk Acara Warga, Bukan Keagamaan

Oleh: Ahda Bayhaqi
Senin, 23 September 2024 | 15:30 WIB
Paslon Pramono Anung-Rano Karno saat acara diskusi dengan Dewan Kesenian Jakarta di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (23/9/2024). (BeritaNasional/Ahda)
Paslon Pramono Anung-Rano Karno saat acara diskusi dengan Dewan Kesenian Jakarta di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (23/9/2024). (BeritaNasional/Ahda)

BeritaNasional.com - Calon gubernur Jakarta Pramono Anung ingin membangun balai rakyat untuk dipakai berbagai acara oleh warga Jakarta, tetapi bukan khusus acara keagamaan.

Usulan itu berawal dari mendengar keluhan warga yang kerap kali jalan setapak digunakan untuk acara pernikahan. Jalan yang sedianya dilalui oleh publik malah digunakan untuk acara pribadi.

"Ketika di Kelapa Gading, ada seorang ibu dan itu membekas banget bagi saya pribadi. Menanyakan, bapak bagaimana caranya saya mau mengawinkan anak saya? Karena begitu keluar rumahnya itu sudah jalan setapak, enggak ada jalan sama sekali," kata Pramono saat acara diskusi dengan Dewan Kesenian Jakarta di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (23/9/2024).

"Saya langsung telepon Bang Doel, Bang apa yang kita usulkan. Bang Doel langsung bilang, balai rakyat saja atau kami buatkan," sambungnya.

Pramono ingin setiap kelurahan ada Balai Rakyat yang dikelola oleh pemerintah daerah. Untuk menjadi tempat warga membuat acara pernikahan, khitanan, dan acara-acara kebudayaan.

"Menurut saya, itu akan bisa menjadi salah satu alternatif. Sehingga orang mau mengawinkan anak bisa di situ, khitanan ada di situ, kebudayaan ada di situ," kata mantan menteri sekretaris kabinet ini.

Namun, Pramono tidak ingin Balai Rakyat digunakan untuk acara keagamaan supaya tidak ada satu agama yang mendominasi menggunakan fasilitas Balai Rakyat.

"Yang penting, jangan digunakan untuk agama. Sebab, kalau digunakan untuk agama, pasti ada yang mendominasi. Kelompok yang mendominasi akan mengambil alih untuk itu. Sehingga dengan demikian betul-betul diberikan kepada masyarakat untuk kebudayaan, berkesenian, khitanan, menikahkan, olahraga, monggo saja dan dikelola secara profesional," kata Pramono.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: