Ketua IM57+ Sebut Nilai KPK Jelek gara-gara Firli
BeritaNasional.com - Ketua IM57+ Institute M. Praswad Nugraha menduga banyak faktor yang membuat penilaian Ketua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango terhadap lembaga antirasuah buruk.
Hal itu diucapkan untuk menyoroti Nawawi yang memberi skor 4-5 terhadap kinerja KPK selama lima tahun. Ia menduga pemerasan eks Ketua KPK Firli Bahuri jadi salah satu faktornya.
“Tersangkanya Firli Bahuri di Polda Metro Jaya dalam kasus pemerasan eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjadikan paripurna kerusakan di KPK," ujar Praswad kepada wartawan, Rabu (25/9/2024).
Selain itu, dia menyoroti soal adanya kasus pemerasan di rumah tahanan KPK yang mencoreng nama baik lembaga antirasuah.
“Melihat sebegitu sistemisnya korupsi di internal KPK, kasus penyidik yang melakukan pemerasan (Robin Patuju), kasus pemerasan berjamaah di Rutan,” tuturnya.
Selain itu, ia juga menyoroti jarangnya operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK. Pada tahun ini, kata dia, lembaga antirasuah hanya melakukan 1 kali saja.
"Tahun 2024 ini KPK baru melaksanakan OTT 1 kali,” katanya.
Praswad juga menduga kerusakan KPK terjadi karena adanya revisi UU KPK. Menurutnya, kerusakan tersebut dilakukan lembaga eksekutif maupun legislatif.
“Menurunnya, integritas KPK sejak direvisinya UU KPK 2019 menjadi fakta yang tidak terbantahkan. KPK telah dirusak secara struktural oleh lembaga eksekutif dan legislatif," ucapnya.
Sebelumnya, Nawawi menilai skor pemberantasan korupsi yang dilakukan lembaga antirasuah selama 5 tahun terakhir hanya 4-5.
Hal itu diucapkan saat ditanya mengenai skor kinerja KPK dari 1-10 dalam diskusi antikorupsi.
Ia mengaku tak ingin menilai diri sendiri. Karena itu, dirinya menyesuaikan skor tersebut dengan temuan survei.
“Salah satu yang saya hindari menilai diri. Saya ikutan Litbang Kompas saja ada di sekitaran 4-5," ujar Nawawi.
Menurutnya, skor untuk pemberantasan korupsi secara keseluruhan di Indonesia bahkan lebih rendah lagi, sekitar 3-4 saja.
Dia mengatakan penilaian atas pemberantasan korupsi tak mematok faktor kinerja semata.
"Kayaknya 3, 4 aja. Tidak mengenai soal kinerja saja. Tetapi kondisi pemberantasan korupsi di negeri ini," tuturnya.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
POLITIK | 23 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu