Geram, Paus Fransiskus Sebut Serangan Israel di Gaza dan Lebanon Tak Bermoral

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 30 September 2024 | 14:00 WIB
Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia. (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia. (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Paus Fransiskus geram menyaksikan kebiadaban Israel yang terus menyerang dan meluluhlantakkan jalur Gaza, Palestina, dan Lebanon.  

Pemimpin gereja Katolik dunia tersebut mengatakan tindakan Israel tersebut tidak bermoral dan tidak proporsional.

Hal tersebut dikatakan Paus pada Minggu (29/9/2024) dalam perjalanan kembali dari kunjungan empat hari ke Luksemburg dan Belgia saat ditanya soal pembunuhan yang menargetkan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dalam serangan Israel di Beirut pada Jumat (27/9/2024).

"Sebuah negara yang dengan kekuatannya melakukan hal-hal ini. Saya berbicara tentang negara mana pun, yang melakukan hal-hal ini dengan cara "sangat berlebihan", ini adalah tindakan yang tidak bermoral," katanya yang dikutip dari Antaranews pada Senin (30/9/2024).

Paus terus menghubungi paroki dan sekolah di Gaza untuk mengetahui kekejaman yang dilakukan Israel.

"Setiap hari saya menelepon paroki di Gaza. Lebih dari 600 orang berada di sana, di dalam paroki dan sekolah, dan mereka menceritakan kepada saya tentang apa yang terjadi, termasuk kekejaman yang terjadi di sana," ungkapnya.

Menurut Paus, tindakan tersebut sangat tidak bermoral karena tidak menegakkan aturan perang yang menjunjung moralitas.

"Bahkan dalam perang, ada moralitas yang harus dijaga. Perang itu tidak bermoral, tetapi aturan perang menunjukkan adanya beberapa aspek moralitas. Namun, ketika hal ini tidak dihormati, seperti yang kami katakan di Argentina, terlihatlah 'dendam buruk' dari tindakan-tindakan ini," ucapnya.

Diketahui, militer Israel telah melancarkan serangan terhadap Lebanon dengan alasan menargetkan Hizbullah sejak 23 September, menyebabkan sedikitnya 816 orang tewas dan lebih dari 2.500 lainnya terluka, menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Lebanon.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: