Mengenal Bunga Tabebuya, Ternyata Memiliki Manfaat Kurangi Polusi
BeritaNasional.com - Di beberapa wilayah di Indonesia Bunga Tabebuya sedang bermekaran. Salah satunya yang ada di sepanjang Jalan Cikini, Raya Menteng, Jakarta Pusat.
Hal ini tentu menjadi pemandangan berbeda dirasakan para pengguna jalan saat memasuki Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat. Mekarnya bunga Pohon Tabebuya alias "Sakuranya Indonesia" membuat suasana Jalan Cikini indah dinikmati.
Lalu apa sih sebenarnya Bunga Tabebuya ini?
Mengutip dari wikipedia, Tabebuya (Handroanthus chrysotrichus), Tabebuya kuning atau Pohon terompet emas adalah sejenis tanaman yang berasal dari negara Brasil dan termasuk jenis pohon besar.
Seringkali tanaman ini dikira sebagai tanaman Sakura oleh kebanyakan orang, karena bila berbunga bentuknya mirip seperti bunga sakura. Namun kedua tanaman ini sebenarnya tidak berkerabat. Pohon tabebuya memiliki kelebihan di antaranya daunnya tidak mudah rontok, disaat musim berbunga maka bunganya terlihat sangat indah dan lebat, akarnya tidak merusak rumah atau tembok walau berbatang keras.
Tanaman Tabebuya memiliki bunga yang berbeda-beda warna. Ada warna kuning dan berbentuk terompet, ada juga yang berwarna pink, ungu, bahkan merah tua.
Banyak sekali varian tabebuya dari berbagai negara dalam genus handroanthus dan tabebuia dengan warna bunganya yang beraneka macam, tetapi varian yang sering dijumpai di Indonesia adalah yang bunganya berwarna kuning dengan panjang 3–11 cm, berbentuk terompet dan bergerombo
Setiap spesies pohon tabebuya memiliki warna yang berbeda-beda, saat ini warna yang banyak dikenal adalah putih, merah muda, kuning, kuning jingga, magenta, plum, dan ada yang merah. Terdapat motif garis warna ungu di dalam bunganya.
Tabebuya pada musim berbunganya mampu menghasilkan jumlah bunga yang sangat banyak dan tidak putus sejak awal musim kemarau hingga menjelang musim hujan. Bahkan sekarang ini musim pembungaan tanaman ini dapat diatur melalui manipulasi pola pemupukan.
Manfaat tabebuya adalah sebagai penghijauan dan juga pelindung dari polusi. Oleh karena itulah pohon hias yang satu ini banyak ditanam di pinggir jalan kota besar dan taman karena memang pohon ini mampu menangkal polusi udara ataupun menyerap udara yang tercemar.
(Helvi Handayani/Magang)
3 bulan yang lalu
PERISTIWA | 11 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 9 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 18 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu