RK Minta Warga Jakarta Tidak Mudah Termakan Hoaks

Oleh: Lydia Fransisca
Senin, 07 Oktober 2024 | 20:30 WIB
Debat pertama 3 Cagub-Cawagub Jakarta yang diselenggarakan KPUD Jakarta. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)
Debat pertama 3 Cagub-Cawagub Jakarta yang diselenggarakan KPUD Jakarta. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)

BeritaNasional.com -  Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK) meminta warga Jakarta untuk tidak mudah termakan informasi yang menyesatkan dan menggiring kepada perpecahan. Pernyataan ini disampaikan RK sebagai respon banyaknya informasi yang tidak valid beredar jelang pilkada 2024. 

"Untuk warga Jakarta, jangan termakan oleh komen-komen atau hal-hal yang memecah belah keharmonisan kita di musim pemilu yang penuh dengan kecurigaan," ujarnya. 

Pria yang akrab disapa RK ini menyayangkan ada upaya penyalahartian program Maghrib Mengaji yang akan dia terapkan bisa menjadi orang nomor satu di Jakarta.  Padahal program tersebut sudah diterapkan di era kepemimpinan gubernur sebelumnya Anies Baswedan.

"Hanya gara-gara menyebut Maggrib Mengaji, seolah-olah ada deklarasi Jakarta hanya untuk satu agama. Saya sampaikan satu hal, Jakarta adalan representasi Indonesia. Indonesia adalah Pancasila," tegasnya. 

RK yang ditemui, Senin (7/10/2024) menekankan setiap pemimpin harus menjunjung tinggi Pancasila dan nilai tertinggi kepemimpinan yakni adil, untuk semua golongan. Sehingga semua program  harus merata ke semua golongan. 

Ia juga percaya diri menyebut sebagai satu-satunya paslon yang menuliskan manusia Pancasila dalam visi dan misi. Oleh karena itu, dia akan merangkul seluruh umat beragama di Jakarta.

"Yang namanya program Magrib Mengaji adalah program Pak Anies Baswedan. Yang waktu kita blusukan ada aspirasi untuk disempurnakan dan dilanjutkan. Maka saya sebagai calon gubernur yang sudah komitmen yang baik-baik di pemimpin sebelumnya akan dilanjutkan," cetusnya.

Tidak hanya program Anies, program mantan gubernur Jakarta lainnya yakni Basuki Tjahja Purnama (Ahok) terkait marbot akan diberangkatkan umrah juga akan kembali diterapkan. 

"Nanti yang petugas gereja ingin ke Vatikan, kita fasilitasi dengan sebuah cara. Agama lain ingin ke tempat suci lain kita fasilitasi. Itulah rasa adil kami yang harus dipahami. Jadi, jadi gubernur Jakarta pastilah kami berdiri di tengah-tengah," tukasnya. sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: