Kemenag Kembangkan BUMP

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Kamis, 10 Oktober 2024 | 08:40 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (BeritaNasional/Elvis Sendouw)
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (BeritaNasional/Elvis Sendouw)

BeritaNasional.com -  Kementerian Agama mengembangkan 432 badan usaha milik pesantren (BUMP) sebagai bagian dari program prioritas mewujudkan Kemandirian Pesantren.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat memberikan sambutan pada Religion Festival di Jakarta, Rabu (10/10/2024) kemandirian pesantren bagian dari afirmasi negara kepada pesantren yang telah berkontribusi sejak perjuangan hingga pembangunan bangsa. 

Program kemandirian pesantren ini digulirkan sejak 2021 dan saat ini sudah ada 3.576 pesantren yang menjadi penerima manfaat.

"Sehingga dapat menjalankan fungsi pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat dengan optimal," kata dia dikutip Antara. 

Yaqut menceriterakan sejak awal mendapat amanah sebagai menteri agama, ia berusaha mewujudkan pesantren yang memiliki sumber daya ekonomi kuat dan berkelanjutan.

Kemandirian pesantren diberikan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan. Pesantren sasaran juga menerima bantuan inkubasi bisnis.

Pada awal digulirkan ada 105 pesantren yang mendapat bantuan dengan total anggaran mencapai Rp37,45 miliar. Kemudian pada 2022, program ini menyasar 504 pesantren, dengan bantuan mencapai Rp46 miliar.

Pada tahun ketiga, Kemenag memperluas jangkauan program ini hingga 1.467 pesantren. Total bantuan yang diberikan mencapai Rp245,55 miliar. Tahun ini, sebanyak Rp160,50 miliar disiapkan untuk 1.500 pesantren sasaran program Kemandirian Pesantren.

"Alhamdulillah, saat ini sudah terbentuk 432 badan usaha milik pesantren," jelasnya. 

BUMP ini bergerak dalam banyak bidang usaha, mulai dari industri pengolahan, jasa, informasi dan komunikasi, perdagangan, persewaan, katering, pertanian, perikanan, hiburan, digital, percetakan, warung kelontong, laundry, souvenir, konveksi, hingga air minum.

Ke depan, sambungnya pihaknya terus berusaha memfasilitasi pesantren peserta program kemandirian dengan sejumlah pihak. Bersama Kemenko PMK, Kementerian Agama akan memfasilitasi pesantren dalam perluasan akses pasar dan permodalan. 

Sinergi juga akan dijalin dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, dalam pembentukan layanan keuangan syariah dan program Baitul Mal wat Tamwil.

"Sinergi juga dijalin dengan Bank Indonesia dalam pembangunan jejaring bisnis pesantren, termasuk bisnis digital dan program hijau. Demikian juga dengan Kementerian Parekraf dalam santri digitalpreneur" 

Penerima manfaat program kemandirian pesantren juga akan difasilitasi untuk menjalin sinergi dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Kerja sama ini utamanya dalam pembentukan merk dan fasilitasi izin usaha dan sertifikasi halal.

Pesantren juga akan diajak kerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam pengembangan budi daya ikan berkelanjutan dan sistem bioflok.

 "Termasuk juga kerja sama dengan Kementerian Pertanian dalam penyatuan ekosistem bisnis pertanian pesantren," tukasnya. sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: