5,8 Persen Penduduk Dunia Terjerat Narkoba, Kepala BNN Ungkap Kondisi di Indonesia

Oleh: Tarmizi Hamdi
Jumat, 18 Oktober 2024 | 23:30 WIB
Kepala BNN Komjen Marthinus Hukom. (Foto/BPMI Setpres)
Kepala BNN Komjen Marthinus Hukom. (Foto/BPMI Setpres)

BeritaNasional.com - Sekitar 5,8 persen penduduk di seluruh dunia terjerat penyalahgunaan narkoba.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Marthinus Hukom di Padang, Sumatera Barat, pada Jumat (18/10/2024).

"Jika dikonversikan ada sekitar 296 juta jiwa yang terpapar narkotika termasuk di Indonesia," kata Kepala BNN RI Komjen Polisi Marthinus Hukom yang dikutip dari Antaranews pada Jumat (18/10/2024).

Marthinus mengatakan, di antara 5,8 persen, sebanyak 1,7 persen atau sekitar 3,33 juta masyarakat di Indonesia terpapar langsung oleh penyalahgunaan narkotika.

Artinya, Indonesia masih berstatus gawat darurat penyalahgunaan narkotika.

Jenderal bintang tiga ini membeberkan, dari 3,33 juta warga Indonesia yang terpapar narkotika, 44,7 persen atau setara 1,4 juta merupakan pemakai atau pengguna ganja.

"Artinya, ada generasi di Indonesia yang setiap hari hidup dengan ilusi, halusinasi dan hayalan akibat mengonsumsi ganja," ungkapnya.

Berdasarkan riset, sebanyak 44,7 persen masyarakat Indonesia pengguna ganja telah menghabiskan uang mencapai Rp 248 triliun hanya untuk membeli barang haram tersebut.

Karena itu, Marthinus kembali mengingatkan dampak buruk dari penyalahgunaan narkotika. Di antaranya, gangguan pernapasan, gangguan daya ingat, menurunkan kesuburan laki-laki, gangguan kesehatan mental, melemahkan sistem imun tubuh dan lain sebagainya.

"Dari kondisi itu, BNN menyimpulkan narkoba merupakan bencana kemanusiaan," tegasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: