Profil Meutya Hafid: Jurnalis yang Kini Menjadi Menteri Komunikasi dan Digital

Oleh: Imantoko Kurniadi
Senin, 21 Oktober 2024 | 16:02 WIB
Meutya Hafid Menteri Komunikasi dan Digital saat berfoto dengan Presiden Prabowo. (Foto/Instagram: Meutya)
Meutya Hafid Menteri Komunikasi dan Digital saat berfoto dengan Presiden Prabowo. (Foto/Instagram: Meutya)

BeritaNasional.com -  Meutya Hafid resmi dilantik sebagai Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024.

Sebelumnya, ia menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR yang membawahi bidang komunikasi, informatika, pertahanan, luar negeri, dan intelijen.

Profil Meutya Hafid

Profil Meutya Hafid

- Nama Lengkap: Meutya Viada Hafid

- Tanggal Lahir: 3 Mei 1978 (umur 46 tahun)

- Tempat Lahir: Bandung, Jawa Barat, Indonesia

- Pasangan: Noer Fajrieansyah

- Orang Tua:

Anwar Hafid (Alm.) - Ayah

Metty Rumaety (Almh.) - Ibu

Karier Jurnalistik

Karier Meutya dimulai sebagai jurnalis televisi, di mana ia meraih berbagai prestasi, terutama dalam liputan di daerah konflik. Beberapa liputan pentingnya meliputi:

1. Darurat Militer Aceh (2003)

Tsunami Aceh dan Perjanjian Damai Aceh (2005)

2. Pemilu Irak (2005)

Kudeta Militer Thailand dan Konflik Thailand Selatan (2006)

3. Liputan di Palestina (2007)

Pada 2005, saat meliput Pemilu di Irak, Meutya dan kameramennya, Budiyanto, disandera oleh Pasukan Mujahidin Irak selama tujuh hari. Pengalaman ini ia tuangkan dalam bukunya yang berjudul "168 Jam dalam Sandera"

Ia juga dianugerahi Elizabeth O'Neill Journalism Award pada 2007 dan Kartu Pers Nomor Satu, sebuah penghargaan untuk wartawan profesional dengan integritas tinggi.

Karier Politik

Meutya bergabung dengan Partai Golkar pada 2008 dan terpilih sebagai anggota DPR pada 2010. Ia awalnya bergabung dengan Komisi XI yang membidangi keuangan dan perbankan, di mana ia terlibat dalam isu-isu penting seperti kasus Merpati Air dan Citibank.

Pada 2012, ia pindah ke Komisi I DPR, yang mengurus bidang luar negeri dan intelijen. Salah satu momen penting dalam karier politiknya adalah kunjungan ke Gaza untuk memberikan bantuan dan bertemu dengan pimpinan Hamas serta Presiden Palestina, Mahmoud Abbas.

Pada 2014, Meutya menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) dan Wakil Ketua Komisi I DPR. Selama masa ini, ia menginisiasi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) serta program sertifikasi wartawan.

Menjadi Ketua Komisi I DPR RI pada 2019, Meutya adalah perempuan pertama yang memegang jabatan tersebut. Ia berperan dalam penyelesaian Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi dan perubahan UU ITE untuk perlindungan anak di ranah digital. Di bawah kepemimpinannya, Komisi I DPR RI berhasil menghasilkan 13 Undang-Undang selama periode 2019-2024.

Pendidikan

Meutya Hafid menyelesaikan pendidikan S1 dalam bidang Manufacturing Engineering di Universitas New South Wales, Australia, dan meraih gelar S2 Ilmu Politik (cum laude) dari Universitas Indonesia.

Dengan pengalaman luas dan komitmen dalam bidang komunikasi dan digital, Meutya Hafid siap menghadapi tantangan baru sebagai Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: