Tidak Mau Terpaku Waktu, Kabinet Dievaluasi Kapan Saja

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Senin, 28 Oktober 2024 | 11:08 WIB
Presiden Prabowo Subianto (BeritaNasional/Gerindra)
Presiden Prabowo Subianto (BeritaNasional/Gerindra)

BeritaNasional.com -  Presiden Prabowo Subianto mengatakan dalam menyusun kabinetnya ia berniat mencari orang yang tepat untuk posisi atau tempat yang tepat.

Ia pun menyampaikan rasa syukur kabinet yang dibentuknya ini mendapat respons positif dari pasar. Pasar IHSG salah satunya berada di zona hijau tujuh hari berturut-turut usai pengumuman kabinet.

“Alhamdulillah kalau pasar menilai baik. Tapi niat saya selalu adalah mencari orang yang tepat pada tempat yang tepat. Karena ini adalah akan menjalankan misi-misi yang tidak ringan. Jadi saya butuh satu tim yang terbaik. Saya kira itu,” ujar Prabowo, Senin (28/10/2024).

Ia mengatakan akan senantiasa mengevaluasi anggota kabinetnya tanpa harus terpaku waktu. Ia tak ingin ada anggota kabinetnya yang memanfaatkan kekuasaan untuk cari peluang untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya sendiri.

“Saya kira tidak terpaku waktu ya (evaluasi kabinet). Saya tanamkan rasa tanggung jawab, saya menggugah cinta Tanah Air. Kalau orang itu cinta Tanah Air, kalau orang itu sadar dia harus bekerja untuk kepentingan sebaik-baiknya rakyat dan bangsa, saya kira hasilnya akan baik,” jelasnya.

“Yang repot kalau dia punya pemikiran atau agenda-agenda, oh saya punya wewenang, saya punya kekuasaan, saya akan cari peluang untuk kepentingan saya atau kelompok saya sendiri'. Ini nanti kurang baik,” lanjutnya.

Prabowo juga mengungkapkan sebab dari peringatan tegasnya kepada para anggota kabinet dalam sidang kabinet pertama beberapa waktu lalu. Prabowo menekankan tekad kuatnya untuk merealisasikan program Makan Bergizi Gratis bagi siswa di sekolah dan ibu hamil.

Baginya program itu sangat penting karena masa depan negara tergantung dengan anak-anak yang akan menjadi penerus bangsa. 

“Karena kita negara punya kekayaan yang besar. Bisa dinikmati adalah rakyat kita makan cukup. Jadi kalau ada yang tidak mendukung prinsip ini, ya jangan, gak perlu dekat-dekat saya lah. Apalagi ikut pemerintah saya,” tandasnya.

“Saya terang-terangan saja. Bagi saya hal ini prinsip, kita sudah hitung. Negara lain sudah jalankan ini cukup lama. India berani, padahal India per kapitanya setengah dari Indonesia. Dia berani dan sudah lakukan ini saya kira sudah lebih dari 10 tahun,” tegasnya. sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: