Lagu APT Rosé BLACKPINK dan Bruno Mars Dilarang di Malaysia dan Korea Selatan, Ini Masalahnya
BeritaNasional.com - Sejak diluncurkan pada 18 Oktober 2024, lagu APT yang merupakan kolaborasi antara Rosé BLACKPINK dan Bruno Mars telah menjadi viral.
Namun, lagu ini menghadapi pelarangan di Malaysia, yang memicu berbagai spekulasi dan perhatian di media sosial. Kementerian Kesehatan Malaysia telah memberikan klarifikasi mengenai isu ini.
Alasan Pelarangan Lagu APT di Malaysia
Menurut Kementerian Kesehatan Malaysia, lirik lagu APT dianggap "secara jelas mengajak gaya hidup tidak sehat dan menormalisasi budaya Barat".
Peringatan ini telah mendorong orang tua dan guru untuk membatasi akses anak-anak terhadap lagu tersebut, meskipun pemerintah tidak secara resmi melarang pemutaran lagu ini.
Lagu APT, yang juga dikenal dengan judul "On The Ground" mungkin dilarang karena lirik dan tema yang dianggap tidak sesuai dengan norma sosial dan budaya setempat.
Pemerintah Malaysia dikenal ketat dalam mengawasi konten musik dan media untuk memastikan kesesuaiannya dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Namun, alasan spesifik di balik pelarangan ini sering kali tidak diumumkan secara resmi.
Kekhawatiran Terhadap Pengaruh Lagu
Frasa "apateu apateu" dalam lagu ini merujuk pada permainan sosial yang populer di Korea Selatan. Selain itu, penggunaan istilah "APT." atau "apartemen" sebagai tempat pertemuan dalam konteks menggoda dianggap dapat menormalisasi perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai budaya timur.
Pihak berwenang khawatir bahwa lagu ini dapat mendorong generasi muda untuk berkumpul di "apartemen" dan terlibat dalam aktivitas negatif.
Dengan demikian, meskipun APT telah mendapatkan popularitas yang tinggi, kontroversi seputar lirik dan tema lagu ini menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh musik internasional dalam konteks budaya yang berbeda.
Korea Selatan Juga Melarang
Tidak hanya di Malaysia, lagu APT juga dilarang diputar di kalangan siswa karena dinilai dapat mengganggu konsentrasi mereka saat ujian. Lirik apateu, yang dinyanyikan berulang kali, bisa melekat kuat dalam pikiran siswa, sehingga mengganggu fokus mereka saat menghadapi ujian pada 14 November mendatang. Banyak siswa merasa khawatir bahwa melodi yang terus terputar di kepala mereka dapat mengalihkan perhatian dari materi ujian.
Fenomena ini dikenal sebagai earworm, di mana melodi atau lirik lagu terjebak dalam pikiran seseorang. Bagi sebagian orang, earworm dapat membantu meredakan ketegangan, namun bagi siswa yang sedang mempersiapkan ujian, hal ini justru menjadi penghalang.
Meskipun lagu APT sukses meraih popularitas dan perhatian di seluruh dunia, kontroversi seputar dampaknya terhadap konsentrasi siswa menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh musik internasional dalam konteks budaya dan pendidikan yang berbeda.
Novita Dwiyanti/Magang
5 bulan yang lalu
DUNIA | 16 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
HUKUM | 16 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 19 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu