Mendikdasmen Kaji Model Sekolah untuk Pelajar yang Jadi Korban Kekerasan Seksual

Oleh: Bachtiarudin Alam
Rabu, 13 November 2024 | 11:17 WIB
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti. (BeritaNasional/Bachtiar).
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti. (BeritaNasional/Bachtiar).

BeritaNasional.com - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) tengah mengkaji untuk membuka sekolah khusus bagi pelajar yang menjadi korban kekerasan seksual.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, menjelaskan tujuan sekolah khusus ini diperlukan, karena sering kali pelajar korban kekerasan seksual malah dikeluarkan dari sekolah 

"Pertama adalah beban karena dia sudah dikeluarkan dari sekolah dan kedua adalah beban dia juga punya masalah dengan apa yang terjadi pada dirinya," kata Muti di Mabes Polri pada Selasa (12/11/2024) kemarin.

Agar mengatasi beban berlipat yang dialami korban anak, Muti menyebut pihaknya sedang mengkaji dua model sekolah khusus bagi pelajar yang menjadi korban kekerasan seksual. 

"(Opsi pertama) Memang itu (sekolah di Amerika) khusus untuk mereka yang secara psikologis, secara sosial ada masalah dan mereka belajar di tempat pendidikan tertentu," terangnya.

Opsi kedua yakni model boarding school sebagaimana yang sudah diterapkan belakangan ini. Namun tetap harus memerlukan kajian secara mendalam dengan data akurat guna meminimalisir timbulnya masalah baru.

"Sehingga harus ada jalan keluar supaya mereka tetap ingin belajar dan mereka harus kita berikan kesempatan untuk bisa tumbuh sebagai generasi bangsa yang kuat dengan pendidikan yang kita berikan itu," kata dia.

Adapun usulan sekolah khusus ini sempat disampaikan Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka yang menginginkan ada tempat belajar bagi pelajar korban kekerasan seksual. 

"Kemarin sudah-sudah kami bahas dengan Pak Menteri (Abdul Mu'ti) bagaimana anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual dan lain-lain ini harus mendapatkan atensi khusus. Jangan sampai mereka malah dikeluarkan dari sekolah," kata Gibran dalam acara, Senin (11/11/2024).

Menurut Gibran, para korban kekerasan seksual dapat dibuatkan sekolah khusus. Hal ini diakuinya sebagai gagasan dari Mendikdasmen Abdul Mu'ti yang saat ini tengah dikaji.

"Kalau bisa kita beri atensi khusus, kalau bisa dibangunkan sekolah khusus untuk mereka. Ini idenya Pak Menteri ya, bukan ide saya. Dan ini saya kira ide yang sangat baik dan saya kira nanti kalau dilaporkan ke Pak Presiden Prabowo, beliau pasti akan menyambut baik juga," terang Gibran.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: