Jakarta Jadi Target Peredaran Narkoba Jaringan Internasional

Oleh: Bachtiarudin Alam
Kamis, 21 November 2024 | 12:42 WIB
Barang bukti narkoba. (BeritaNasional/Elvis).
Barang bukti narkoba. (BeritaNasional/Elvis).

BeritaNasional.com - Polisi mengatakan Jakarta menjadi pasar favorit para bandar narkoba karena bisa menjual dengan harga tinggi. Demikian temuan itu didapat dari hasil pengungkapan narkoba jaringan internasional Afghanistan.

Di mana terungkap jaringan Afghanistan itu turut menyelundupkan narkotika jenis sabu seberat 389 kilogram ke Jakarta, tepatnya ke daerah Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat atau Kampung Ambon.

"Harga sabu di Afganistan ini sangat murah. Kalau dibandingkan dengan di Jakarta, ini salah satu yang memotivasinya," ucap Dirresnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Donald Parlaungan Simanjuntak, dikutip Kamis (21/11/2024).

Adapun harga jual barang haram itu di Jakarta bisa naik berkali-kali lipat bila dijual dari negara asalnya. Dengan demikian, karena faktor harga jual itulah yang menjadi salah satu alasan bandar nekat memasarkan sabu di Jakarta. 

"Di Jakarta ini memang harga sabu, yang selama ini kita ketahui, ini 1 gram bisa sampai Rp2 juta. Tentu ini tidak luput, ini salah satu yang membuat mereka itu, daya tariknya itu,” kata dia.

“Jadi, harga sabu di sini kalau dibandingkan dengan, kalau kami tanya dengan mereka, di Afganistan itu mungkin 1 kg hanya Rp75 juta. Tapi, kalau di Indonesia, itu bisa sampai Rp1,5 miliar, bahkan Rp2 miliar," tambahnya.

Sebelumnya, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya kembali berhasil menggagalkan peredaran narkoba jaringan internasional dari Afghanistan. Dengan total barang bukti berhasil disita sebanyak 389 kilogram sabu siap edar.

“Kita lihat ada 389 kg, ini jaringan internasional Afganistan - Jakarta,” kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto dalam jumpa pers, Rabu (20/11/2024).

Barang bukti yang cukup besar itu, kata Karyoto, bila diestimasikan bisa mencapai Rp583 miliar. Di mana jika barang bukti ini terdistribusi secara ilegal bisa berdampak buruk terhadap 2,2 Juta jiwa generasi bangsa 

“Sebagai akibatnya bahwa generasi muda jelas tidak akan produktif. Kalau dia belajar putus di tengah jalan kalau dia bekerja jelas produksinya tidak maksimal,” jelasnya.

Adapun dalam kasus ini, penyidik berhasil menangkap dua orang inisial MS (30) dan CR (34) selaku kurir. Keduanya ditangkap di dekat Kampung Ambon, daerah Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (17/11/2024).

Baik MS dan CR turut diperintahkan oleh seorang yang merupakan bandar untuk membawa mobil berisikan paket sabu dari Jakarta menuju Sukabumi.

“Berperan sebagai kurir atau pihak yang diperintah oleh seseorang dengan inisial yang sekarang DPO untuk mengambil dan selanjutnya membawa mobil box berisi Narkotika jenis sabu ke Jakarta,” tuturnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: