Pengamat Sebut Rendahnya Partisipasi di Pilkada Jakarta 2024 Akibat Ketidakpuasan Publik
BeritaNasional.com - Pengamat Politik Universitas Padjajaran (Unpad), Kunto Adi Wibowo, menduga rendahnya partisipasi publik di Pilkada Jakarta 2024 disebabkan oleh ketidakpuasan terhadap para calon yang bertarung.
Menurut Kunto, publik menunjukkan bentuk perlawanan dengan dua cara. Pertama, dengan menjadi golongan putih (Golput) alias tidak memilih, atau memilih pasangan Dharma-Kun.
“Kita bisa lihat angka partisipasi yang rendah di DKI Jakarta. Ini adalah ekspresi ketidakpuasan atau perlawanan dari pemilih,” ujar Kunto kepada Beritanasional.com, Sabtu (30/11/2024).
Kunto menduga dua perilaku tersebut merupakan pesan bahwa pemilih sudah merasa malas. Hal tersebutlah yang menyebabkan suara Dharma-Kun tembus 10 persen.
Selain itu, Kunto juga menganalisa ika suara 10 persen tersebut tidak akan mengalir ke Pramono Anung atau Ridwan Kamil.
“Menurut saya, suara 10 persen Dharma-Kun tidak akan ke mana-mana, mungkin suara itu akan menambah jumlah partisipasi yang golput jika ada putaran kedua,” tuturnya.
Dirinya juga menilai tidak ada isu yang cukup kuat dan relevan untuk memilih karena para elite bertarung memperebutkan kursi Gubernur Jakarta.
“Kalau para elite yang bertarung, apa hubungannya sama kita? Toh, siapapun yang berkuasa dan jadi gubernurnya tidak akan berpengaruh langsung ke kehidupan kita,” kata dia.
5 bulan yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 17 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu