BI Ungkap 3 Langkah Dorong Pertumbuhan Kredit 2025

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Minggu, 01 Desember 2024 | 13:01 WIB
Ilustrasi mengambil kredit  (Foto/Pixabay)
Ilustrasi mengambil kredit (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, BI akan terus menempuh kebijakan makroprudensial longgar untuk mendorong pertumbuhan kredit pada tahun 2025.

BI memperkirakan pertumbuhan kredit meningkat 11-13 persen year on year (yoy) pada tahun 2025 dari sebelumnya 10-12 persen yoy pada tahun ini.

“Pertama, Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial/KLM (insentif likuiditas bagi perbankan untuk meningkatkan kapasitas pembiayaan melalui pengurangan Giro Wajib Minimum/GWM bank) untuk mendorong kredit pembiayaan yang diarahkan ke sektor-sektor prioritas pencipta lapangan kerja,” ujarnya dikutip dari Antara.

Sejumlah sektor tersebut mencakup sektor pertanian, perdagangan, industri pengolahan, transportasi, pergudangan, pariwisata dan ekonomi kreatif, properti (khususnya perumahan rakyat), Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Ultra Mikro (UMi), dan ekonomi hijau.

Jumlah insentif juga akan dinaikkan dari Rp 259 triliun pada 2024 menjadi Rp 283 triliun mulai Januari 2025, dan ada 102 bank mendapatkan KLM di atas tiga persen dari Dana Pihak Ketiga (DPK).

“Semakin banyak bank yang akan menerima insentif likuiditas dengan jumlah lebih besar,” ujarnya.

Selanjutnya, rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) tetap longgar. Dalam hal ini, kebijakan uang muka kredit 0 persen tetap berlaku untuk kredit properti dan kredit otomotif.

“Ketiga, penguatan surveilans sistemik untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, berkoordinasi erat dengan Kementerian Keuangan, OJK (Otoritas Jasa Keuangan), LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), dalam KSSK (Komitmen Stabilitas Sistem Keuangan),” kata Perry.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: