Pesan ST Burhanuddin untuk Jaksa Baru: Jaga Pola Hidup Sederhana, Jauhi Hidup Hedonis!

Oleh: Bachtiarudin Alam
Rabu, 11 Desember 2024 | 17:32 WIB
Jaksa Agung ST Burhanuddin menutup Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ) Angkatan LXXXI (81) Gelombang II Tahun 2024 dengan 275 peserta. (Foto/Kejagung).
Jaksa Agung ST Burhanuddin menutup Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ) Angkatan LXXXI (81) Gelombang II Tahun 2024 dengan 275 peserta. (Foto/Kejagung).

BeritaNasional.com - Jaksa Agung ST Burhanuddin turut memberikan pesan kepada para jaksa yang baru dilantik untuk menjalankan penegakan hukum tidak hanya sebatas norma, namun harus menyentuh keadilan masyarakat.

Demikian pesan itu disampaikan Burhanuddin setelah secara resmi menutup Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ) Angkatan LXXXI (81) Gelombang II Tahun 2024 dengan 275 peserta.

“Penegakan hukum tidak hanya tentang kepatuhan terhadap norma, tetapi juga harus menyentuh rasa keadilan masyarakat,” kata Burhanuddin dalam keterangan tertulisnya, di Badan Diklat Kejaksaan RI, Rabu (11/12/2024).

Tidak lupa, Burhanuddin menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Badan Diklat, pengajar, dan widyaiswara yang telah mencurahkan dedikasi dan kerja keras untuk mencetak generasi jaksa yang berkualitas.

“Jadilah penegak hukum yang humanis dan berdedikasi,” kata dia.

Amanat menarik dalam keteranganya itu, disampaikan Burhanuddin perihal para jaksa harus bisa menjaga keberagaman lokal dimanapun ditugaskan, sembari menjunjung nilai Tri Krama Adhyaksa.

Dengan mempelajari teknologi demi mendukung profesionalisme. Namun tetap menjaga nilai etis dan nurani, termasuk menjaga kehidupan sosial di masyarakat untuk tetap sederhana.

“Beradaptasi dengan teknologi modern, termasuk kecerdasan buatan, untuk mendukung profesionalisme tanpa melupakan nilai-nilai etis dan hati nurani,” kata dia.

“Menjaga pola hidup sederhana, menghindari gaya hidup hedonis, serta menjadi teladan di masyarakat,” tambahnya.

Tak hanya itu, Jaksa Agung juga menegaskan komitmen institusi untuk meningkatkan pengembangan sumber daya manusia dan manajemen karir yang berbasis prestasi. 

“Untuk terus mengasah kemampuan analitis, intelektual, dan karakter agar siap menghadapi tantangan yang semakin kompleks di masa depan,” jelasnya.

Dalam penutupan, Burhanuddin mengingatkan bahwa hidup adalah pembelajaran berkelanjutan, dan sebagai penegak hukum, jaksa bertanggung jawab tidak hanya kepada institusi tetapi juga kepada masyarakat dan Tuhan Yang Maha Esa.

“Orang yang rendah hati adalah orang yang selalu mengucap syukur dalam segala hal dan kesempatan, dan orang yang selalu mengucap syukur dalam segala hal dan kesempatan adalah orang yang memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa,” tutupnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: