Fakta Sebenarnya dari George Anak Bos Toko Roti yang Kerap Foto Bareng TNI

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Selasa, 17 Desember 2024 | 13:36 WIB
George foto dengan prajurit TNI (Beritanasional/Bachtiar)
George foto dengan prajurit TNI (Beritanasional/Bachtiar)

BeritaNasional.com - Kasus penganiayaan yang dilakukan anak pemilik toko roti, George Sugama Halim tengah menjadi sorotan. Setelah jadi tersangka, kekinian beredar sejumlah foto memotret kebersamaan George dengan sejumlah anggota TNI. 

Seperti dikutip akun X @Joe_pride888, foto-foto George dengan prajurit TNI pun menimbulkan persepi perihal dugaan adanya bekingan yang dimiliki bos anak toko roti tersebut.

“Beredar foto-foto George Sugama Halim yg hobinya pamer foto makan dan loby pejabat militer TNI,” tulis akun tersebut.

Menanggapi narasi ini, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana membenarkan foto tersebut yang diambil pada tahun 2021 silam atau sebelum adanya kasus tersebut.

“"Bahwa benar foto di X dan video di Tiktok tersebut adalah personel Polisi Militer, namun foto tersebut merupakan foto lama, diambil 4 tahun yang lalu tepatnya tahun 2021, jauh sebelum kejadian penganiayaan yang viral saat ini. Bahkan salah satu anggota Polisi Militer yang fotonya beredar di medsos X, telah lama pensiun," kata Wahyu saat dikonfirmasi, dikutip Selasa (17/12/2024).

Sementara, Wahyu menegaskan jika George dengan prajurit TNI yang beredar fotonya di media sosial bukan memiliki hubungan membackingi, namun hanya sebatas pertemanan termasuk dengan Anggota dari Polisi Militer TNI AD.

"Pertemanan antara anggota Polisi Militer tersebut memang benar adanya. Namun sebatas sebagai teman atau rekan yang juga sudah terjalin cukup lama. Narasi Polisi Militer TNI AD membackingi anak dari Bos toko Roti sama sekali tidak benar," tegasnya.

“Perbuatan saudara Goerge Sugama Halim (Anak bos toko roti) tersebut tidak ada sedikitpun kaitannya dengan institusi Polisi Militer TNI AD maupun personel Polisi Militer TNI AD," tambah Wahyu.

Oleh sebab itu, Wahyu menegaskan jika pihaknya tidak ada ikut campur maupun keterkaitan atas kasus yang saat ini menimpa George. Dia membantah narasi jika ada pihaknya yang membangkingi anak bos toko roti tersebut.

"Proses hukum bagi yang bersangkutan (anak bos toko roti) tetap berlanjut sesuai ketentuan yang berlaku, tanpa ada sedikitpun intervensi dari TNI AD karena memang tidak ada kaitannya," tegasnya.

Respons Polisi

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly tidak bisa berkomentar banyak perihal narasi yang beredar di media sosial soal kedekatan George dengan prajurit TNI.

“Mengenai hal itu, saya tidak bisa berkomentar,” ujar Lilipaly dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Timur, Senin (16/12/2024). 

Sebab, Nicolas mengatakan korban pegawai toko roti Dwi Ayu yang menjadi korban penganiayaan George dalam pemeriksaannya tidak menyebutkan tersangka mempunyai beking TNI. 

Oleh sebab itu, Nicolas mengatakan perihal informasi itu akan didalami kembali oleh penyidik. Dengan meminta keterangan dari Dwi selaku pelapor dan korban dalam kasus ini.

“Bagaimana saya mau tindak lanjut bahwa ada pernyataan itu?” tanya Nicolas. 

“Kami sudah hubungi tadi malam, kami mau lakukan pemeriksaan tambahan, korban menolak. Bahwa hari ini, siang ini, kami tunggu-tunggu, juga sampai jam segini korban juga belum datang,” sambungnya.  

Adapun kasus penganiayaan George menjadi ramai, setelah korban pegawai toko roti Dwi Ayu melapor ke polisi. Lantaran, sempat dilempar benda mulai loyang, mesin EDC, kursi, serta patung hiasan, sampai kepalanya terluka.

Penganiayaan itu diterima Dwi, hanya karena menolak suruhan George mengantar makanan pesanannya ke kamar. Meski begitu, alasan Dwi menolak pun kuat, sebab tugas tersebut bukan merupakan pekerjaannya.

Akibat ulahnya, polisi menjerat George dengan Pasal 351 Ayat (1) dan/atau Ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang penganiayaan. Ia terancam hukuman penjara maksimal lima tahun.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: