Minta PDIP Tidak Provokasi Rakyat soal Kenaikan PPN 12 Persen, Gerindra: Terlalu Berlebihan seperti Lupa Masa Lalu

Oleh: Tim Redaksi
Selasa, 24 Desember 2024 | 13:35 WIB
Kapoksi Komisi III DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Muhammad Rahul. (Foto/Istimewa).
Kapoksi Komisi III DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Muhammad Rahul. (Foto/Istimewa).

BeritaNasional.com - Kapoksi Komisi III DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Muhammad Rahul meminta kader PDIP, Dolfie Othniel Frederic Palit untuk berhenti memanas-manasi publik terkait Kebijakan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang diatur dalam UU Nomor 7/2024 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

“Bukankah kebijakan ini dibuat di era ketika PDIP menjadi rulling party, partai yang berkuasa di Parlemen,” ujar Rahul dalam keterangannya, Selasa (24/12/2024).

Sebelumnya, anggota PDIP Dolfie Othniel Frederic Palit menyebut pemerintah bisa mengusulkan penurunan tarif PPN. Dolfi selaku kader dari PDI Perjuangan (PDIP) selaku pengusul UU HPP tidak membaca secara utuh setiap beleid yang termaktub dalam payung hukum tersebut.

Terkait yang disampaikan oleh Dolfi, Rahul menyebut bahwa sebagai Ketua Panja dia tidak memahami UU ini, terlihat bahwa pada saat membaca Pasal 7 ayat 3 tapi tidak membacanya di ayat 4 secara tuntas.

Padahal, di Pasal 7 ayat 4 UU HPP dinyatakan bahwa Peraturan Pemerintah (PP) untuk menentukan asumsi PPN dengan rentang tarif 5 sampai 15 persen bisa dibuat atas dasar persetujuan DPR pada tahap pembahasan Rancangan APBN (RAPBN).

Pemerintah tidak bisa langsung menurunkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang sudah diatur dalam Undang-Undang (UU) Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

Dia pun menegur Dolfie agar jangan memprovokasi rakyat seakan-akan pemerintah tidak berpihak pada rakyat padahal UU HPP merupakan produk dari PDIP saat menjadi partai penguasa.

“Mengapa sejumlah politisi PDIP jadi miopi, rabun sejarah, penglihatannya seakan buram, tampil seakan pahlawan di malam gulita, memprovokasi dan mempersoalkan bahkan meminta Presiden Prabowo membatalkan kebijakan PPN 12 persen,” tambah Rahul.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: