Kaleidoskop 2024: Drama Pilgub Jakarta, Anies Tak Jadi Maju dan Pramono-Rano sebagai Pemenang
BeritaNasional.com - Pilkada 2024 menjadi salah satu ajang politik yang menjadi sorotan sepanjang 2024. Pemilihan kepala daerah ini dilakukan secara serentak untuk pertama kalinya di seluruh Indonesia setelah Pilpres 2024.
Meskipun Ibu Kota akan berpindah ke Nusantara, Pilkada 2024 di Jakarta masih tetap menjadi barometer politik di Indonesia. Bahkan, dinamika politiknya pun selalu menjadi perbincangan.
Polemik pertama dimulai dari isu majunya mantan Calon Presiden Pilpres 2024 Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Anies yang juga merupakan Gubernur DKI periode 2017-2022 merupakan satu-satunya kandidat kuat untuk berlaga di Pilgub Jakarta.
PKS pun menjadi partai politik pertama yang mendeklarasikan dukungannya kepada Anies. Mereka mengusulkan Sohibul Iman, yang merupakan kader PKS, sebagai wakil gubernur Anies. Keduanya terkenal dengan duet AMAN pada sekitar Juni 2024.
"Kita sudah berjuang bersama-sama di Jakarta maupun di tingkat nasional bersama PKS, InsyaAllah kita berjuang bersama-sama ke depan," kata Anies dalam akun Instagram resminya, Rabu (26/6/2024).
Meskipun mendapatkan kursi terbanyak untuk DPRD 2024-2029, PKS masih harus mencari teman untuk berkoalisi mengusung Anies-Sohibul. Sebab, butuh minimal 20 kursi untuk dapat mengusung pasangan calon sendiri. Sedangkan PKS hanya mendapatkan 18 kursi.
Sayangnya, wacana tersebut harus batal di tengah jalan. Partai politik pendukung Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) akhirnya berekonsiliasi dengan pendukung Anies Baswedan, yakni PKS, Partai NasDem, dan PKB.
Koalisi baru ini disebut sebagai KIM Plus. Meski demikian, KIM Plus masih bermain aman. Mereka belum secara gamblang mengungkapkan siapa yang akan diusung oleh koalisi gemuk ini. Namun, segelintir nama sudah mencuat seperti mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep.
Di saat yang bersamaan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta secara mengejutkan mengumumkan bahwa Dharma Pongrekun-Kun Wardana berhasil memenuhi seluruh persyaratan untuk maju sebagai calon independen pada 15 Agustus 2024. Padahal, sebelumnya KPU menyatakan bahwa persyaratan mereka masih jauh dari kata cukup. Mereka pun dikabarkan mencatut KTP warga Jakarta agar bisa memenuhi persyaratan yang ada.
Belum selesai dikejutkan dengan sikap KPU, KIM Plus mulai dari Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, Garuda, Gelora, PKS, NasDem, PKB pada 19 Agustus 2024 mendeklarasikan Ridwan Kamil-Suswono untuk maju dalam Pilkada Jakarta 2024. Turut bergabung Perindo dan PPP menjadi KIM Plus. Adapun Suswono merupakan mantan Menteri Pertanian di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Deklarasi ini membuat PDIP menjadi satu-satunya partai yang tak bisa mengusung calon dalam Pilkada Jakarta 2024 kala itu. Sebab, terdapat aturan ambang batas alias threshold pencalonan gubernur-wakil gubernur di angka 25 persen dari perolehan suara Pileg DPRD atau 20 kursi DPRD.
Pasalnya, PDIP hanya mendapatkan 15 kursi DPRD dalam Pileg 2024. Seluruh partai di Kebon Sirih pun sudah tergabung dalam KIM Plus. Maka dari itu, PDIP mau tidak mau harus mengalah untuk tidak ikut memeriahkan Pilkada Jakarta 2024.
Meski demikian, Mahkamah Konstitusi (MK) mengubah ambang batas pencalonan Pilkada 2024. Dalam Putusan Nomor 60/PUU-XXII/2024, ambang batas pencalonan kepala daerah yang diusung oleh partai politik adalah memperoleh suara 7,5 persen dari Pileg.
Putusan ini pun menjadi angin segar oleh PDIP karena mereka bisa mengusung kandidat yang diinginkannya. Tak pakai lama, isu PDIP akan mengusung Anies mencuat. Anies dikabarkan akan dipasangkan bersama dengan mantan Gubernur Banten Rano Karno.
Kabar ini menguat saat Anies berkunjung ke Kantor DPP PDIP pada 26 Agustus 2024. Saat itu, dikabarkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan mengumumkan untuk mengusung Anies-Rano. Namun, hal itu berakhir menjadi kabar burung saja.
Hingga pada saat pendaftaran ke KPU pada 28 Agustus 2024, PDIP mendaftarkan Pramono Anung-Rano Karno menjadi calon gubernur-wakil gubernur Pilgub Jakarta 2024. Tak sendiri, PDIP pun mengusung Pram-Rano bersama dengan Partai Hanura.
Selanjutnya, Ridwan Kamil-Suswono menjadi pasangan kedua yang mendaftar ke KPU. Secara total, terdapat 15 partai politik yang mengusung. Dari 12 partai sebelumnya, tiga partai sisanya adalah PKN, Prima, dan PBB.
Barulah kemudian Dharma Pongrekun-Kun Wardana mendaftar sebagai calon pasangan gubernur-wakil gubernur Pilkada Jakarta 2024 terakhir ke KPU DKI.
Setelah melalui berbagai proses, Ridwan Kamil-Suswono mendapatkan
nomor urut 1. Lalu, Dharma-Kun memperoleh nomor urut 2 dan Pram-Rano nomor 3.
Di awal masa kampanye, elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono selalu di peringkat puncak. Bahkan, peluang menang Pilkada Jakarta 2024 dalam satu putaran terbuka lebar. Hal itu lah yang terus KIM Plus gaungkan bahwa Ridwan Kamil-Suswono akan menang dalam satu putaran.
Sayangnya dalam masa kampanye, elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono terus tergerus. Sementara itu, elektabilitas Pramono-Rano kian meroket. Ditambah pula, Pram-Rano berhasil membawa Anies Baswedan untuk masuk ke dalam kubunya.
Sejak endorse dari Anies itu, dukungan untuk Pram-Rano semakin kuat. Mereka pun dipuja karena berhasil menggabungkan dua mantan Gubernur Jakarta favorit warga, yakni Anies dan Ahok alias Basuki Tjahaja Purnama.
Pemungutan suara pun berlangsung serentak se-Indonesia pada 27 November 2024. Elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono pun masih dibalap Pram-Rano. Warganet juga terus mengejek Ridwan Kamil karena belum ber-KTP Jakarta dan harus mencoblos di Bandung, Jawa Barat.
Hasil real count KPU DKI menunjukkan bahwa Pilkada Jakarta dimenangkan Pram-Rano dalam satu putaran dengan raihan suara 50,07 persen. Ridwan Kamil-Suswono hanya berhasil mendapatkan suara 39,41 persen dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana mengantongi 459.230 suara atau 10,52 persen.
Adapun jumlah pemilih di Jakarta dalam Pilkada 2024 hanya mencapai 4.360.629 pemilih. Sementara jumlah pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Jakarta 2024 adalah 8.214.007 orang.
Kubu Pram-Rano langsung mengambil momentum. Keduanya telah mendeklarasikan bahwa mereka berhasil memenangkan Pilgub Jakarta 2024 dalam satu putaran.
"Untuk itu, kami bisa menyampaikan mendeklarasikan bahwa paslon nomor 3, Mas Pram-Bang Doel telah memenangkan kontestasi Pilgub DKI Jakarta dalam satu putaran dengan perolehan 50,07 persen," kata Pramono di kediamannya di Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2024).
Meski demikian, kubu Ridwan Kamil-Suswono terus menggaungkan Pilkada Jakarta akan berlangsung selama dua putaran. Mereka menyebutkan bahwa KPU tidak menyebarkan undangan pencoblosan hingga membuat partisipasi pemilihan rendah.
Kubu Ridwan Kamil-Suswono juga mengaku akan bersengketa ke MK terkait hal tersebut. Namun hingga batas akhir pengajuan laporan di MK, mereka tak mengajukan sengketa dan mengakui kekalahan tersebut.
"Walaupun materi gugatan ke MK sudah siap, karena kami menemukan banyak sekali fakta, banyak sekali substansi dan temuan-temuan yang perlu diklarifikasi dan dikonfirmasi. Namun dengan musyawarah bersama dengan masukan-masukan dari para tokoh,para ahli, dan pimpinan-pimpinan kami," kata Ridwan Kamil, Jumat (13/12/2024).
"Dan demi pembelajaran demokrasi yang damai, kondusif dan juga simpati kami ke warga jakarta yang mungkin sudah lelah dengan rentetan-rentetan pemilu yang panjang. Akhirnya pasangan RIDO memutuskan untuk menerima hasil Pilkada Jakarta yang telah ditetapkan oleh KPUD,” sambungnya menandasi.
6 bulan yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 20 jam yang lalu