Kaleidoskop 2024: Israel Serang Gaza hingga Upaya Gencatan Senjata dengan Hamas yang Masih Berlangsung

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Senin, 30 Desember 2024 | 19:00 WIB
Warga Gaza mengungsi (Foto/UNRWA)
Warga Gaza mengungsi (Foto/UNRWA)

BeritaNasional.com - Israel pada awal Januari 2024 melancarkan serangan yang menargetkan para militan di bagian utara dan selatan Jalur Gaza. Kementerian kesehatan Gaza menyatakan, serangan udara Israel di Rafah menewaskan 16 orang.

Serangan di Rafah, yang berlokasi di perbatasan Gaza dengan Mesir, menghantam sebuah rumah. Personel medis mengatakan, setengah dari 16 yang tewas adalah anak-anak.

Militer Israel menyatakan, pasukannya menewaskan sekitar 40 militan di daerah Khan Younis di Gaza Selatan, dan beberapa militan lainnya selama serangan darat dan udaranya di ujung utara jalur itu.

Israel mengatakan, pihaknya melancarkan serangan udara di Lebanon Selatan yang menargetkan lokasi-lokasi kelompok militan Hizbullah, sekutu Hamas. Perbatasan Lebanon-Israel telah sering menjadi lokasi serangan lintas batas sejak dimulainya perang di Gaza.

Dikutip dari VOA, Qatar menyatakan, obat-obatan bagi para sandera yang ditawan Hamas telah memasuki Gaza. Namun tidak jelas apakah pasokan tersebut telah didistribusikan. Pengiriman itu merupakan bagian dari kesepakatan yang diperantarai Qatar dan Prancis untuk mengirimkan obat bagi 45 sandera yang memiliki penyakit kronis, selain pengiriman obat dan bantuan kemanusiaan lainnya untuk warga sipil Palestina di Jalur Gaza.

Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan, orang-orang di Gaza menghadapi tempat penampungan yang penuh sesak, kurang memadainya obat, saluran telekomunikasi yang berulang kali putus dan membubungnya harga-harga barang-barang komersial yang tersedia secara terbatas.

Israel sendiri bertekad menghancurkan Hamas sejak Hamas menyerbu masuk Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang.

Dikutip dari Antara, hingga kini jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 terus meningkat menjadi 45.317 orang. Sementara 107.713 orang lainnya terluka. Sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak, menurut kantor berita WAFA.

Meski demikian upaya negosiasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel terus dilakukan. Namun memang seringkali Israel mempersulit upaya damai di Gaza.

Hamas menyatakan, Israel sering menunda tercapainya kesepakatan yang sebelumnya sudah tersedia. Sepertinya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memang tidak ingin dilakukan gencatan senjata segera antara Israel dan Hamas, meskipun rakyat Israel menginginkan gencata senjata.

Belum lama ini, Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani bertemu dengan delegasi Hamas untuk membahas cara-cara melanjutkan negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza dengan Israel.

Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Qatar, Hamas dipimpin oleh Dr Khalil Al-Hayya. Hamas dan Menlu Qatar membahas perkembangan terbaru negosiasi gencatan senjata untuk mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza.

Dalam beberapa pekan terakhir, negosiasi tidak langsung antara Hamas dan Israel di Kairo dan Doha semakin intensif. Sejumlah sumber melaporkan adanya kemajuan dalam upaya negosiasi gencatan senjata.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: