Warga Suriah Tampak Lebih Bahagia Usai Assad Digulingkan

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Rabu, 01 Januari 2025 | 19:00 WIB
Warga Suriah bahagia menyambut tahun baru (Foto/Anadolu)
Warga Suriah bahagia menyambut tahun baru (Foto/Anadolu)

BeritaNasional.com - Rakyat Suriah menyambut 2025 dengan harapan situasi terus membaik setelah mereka terbebas dari cengkeraman rezim Presiden Bashar al-Assad. Warga Indonesia di Damaskus, ibu kota Suriah juga melaporkan, orang-orang umumnya lebih bebas dan mengaku bahagia.

Seperti apa Damaskus sepeninggal Presiden Bashar al-Assad? “Lebih bebas,” ujar WNI di Suriah,Tubagus Muhammad Duby.

Dikenal sebagai Habibi, mahasiswa Indonesia tahun keempat jurusan Kajian Islam di ibu kota Suriah ini menambahkan bahwa selama ini ia melihat orang-orang Suriah seperti merasa tertekan. Sekarang, orang-orang itu tampak lebih bahagia.

“Dulu tidak ada kesempatan untuk berbicara. Ya mereka enggak pernah ngomongin hal tentang pemerintahan, tentang politik. Dan juga dulu enggak boleh bertransaksi dengan dolar. Jika ada warga lokal yang ketahuan memegang dolar, itu merupakan sebuah kriminal. Bahkan kita as a foreigner juga dilarang membawa lebih dari 1.000 dolar di dalam kantong. Kalau misalkan lebih dari itu, kita juga bisa ditangkap. Dan kita untuk bertransaksi menukar dolar ke lira harus di bank ataupun di tempat-tempat yang memang dilegalkan pemerintah. Kalau enggak, itu kita bisa ditangkap,” kata Habibi.

Sekarang, kata Habibi,  warga Suriah semakin terbiasa dengan dolar. Ini sangat kontras dengan sebelumnya yang bahkan,

“Kita nyebut dolar aja enggak dolar gitu. Sampai kita samarkan ijo ataupun es.”

Sekarang, kata Habibi lagi, orang-orang juga semakin menikmati kebebasan berpendapat.

“Di sosial media, mereka juga berani banget untuk memposting apapun yang mereka mau. Dulu nggak pernah saya lihat teman-teman, orang lokal, itu upload tentang Pak Kumis (sebutan untuk Presiden Assad) atau tentang seperti itu di media sosial. Sekarang mereka benar-benar kayak langsung terang-terangan gitu.”

Yang jelas, kata Habibi, ia bangga berada di Suriah ketika negara itu mencatat sejarah. Berencana melanjutkan pendidikan dalam ilmu politik, ia merasa pengalaman di Damaskus, adalah bekal.

“Aku bangga banget bisa jadi bagian, maksudnya ada di sini pas lagi keadaan seperti ini. Keadaan yang mungkin bisa salah satu sejarah lah ya, terukir gitu kan. Aku rasa ini pengalaman mahal banget nih. Bangga ada di sini, melihat langsung seperti apa sih transisi (pemerintahan),” katanya dikutip dari VOA.

Kantor berita AFP melaporkan, kafe-kafe di sana kembali ‘hidup’. Diskusi terbuka kembali terdengar, bahkan topik politik. Seorang pemilik kafe menggambarkan kontrasnya situasi semasa rezim Assad dan sekarang dengan bagaikan malam dan siang.

Di salah satu kafe, Nisrin Shouban, yang sehari-hari berprofesi agen real estat juga mencermati bebasnya orang kini berpendapat. 

Dulu, kata Shouban, mereka tidak dapat berbicara tentang apa pun, baik di kafe maupun di tempat lain, karena takut agen intelijen mungkin menguping melalui telepon kami, meskipun telepon kami dimatikan. "Situasi sekarang jauh lebih baik.”


Tidak lagi merasa takut juga dialami Fitria Herdiani, WNI yang sudah delapan tahun bermukim di Damaskus. Ibu dua anak Balita ini mengaku sempat ketakutan dan terus mendekam di rumah setelah Assad digulingkan. Namun kini ia gembira.

“Hi guys, kita mau ke Christmas market. Ini kayak pasar malam ya?,” jelasnya.

Sebentar lagi, Fitria akan mengajak anak-anaknya menikmati suara ledakan kegembiraan, kembang api yang menyambut tahun baru. Ia mengaku kini merasa telah kembali ke kehidupan normal.

Diaspora Indonesia lain di Damaskus, Muklas Hamdi Rais yang sudah bermukim di Suriah sejak 2011, mengungkapkan harapan situasi yang semakin membaik. Ia optimistis masa depan Suriah lebih baik. Dan sikap itu ia dapatkan dari teman-teman dan ulama yang dekat dengannya.

“Ketika kita minta apa tanggapan mereka tentang tentara atau penguasa baru, mereka beranggapan, Insya Allah Suriah akan menghadapi hari-hari yang lebih baik,” harapnya.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: