Stasiun Karet Tak Langsung Ditutup, KAI Commuter Masih Butuh Kajian Lebih Lanjut

Oleh: Lydia Fransisca
Minggu, 05 Januari 2025 | 07:45 WIB
Situasi di Stasiun Karet. (BeritaNasional/Oke Atmaja).
Situasi di Stasiun Karet. (BeritaNasional/Oke Atmaja).

BeritaNasional.com - KAI Commuter memastikan bahwa operasional Stasiun Karet masih berlangsung dan tidak akan ditutup dalam waktu dekat dikarenakan masih membutuhkan kajian lebih lanjut. 

VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan, Stasiun Karet tidak akan ditutup dalam waktu dekat. Sebab, integrasi antara Stasiun Karet dan Stasiun BNI City masih dalam proses kajian dan membutuhkan pembahasan mendalam dengan regulator dan berbagai pihak terkait. 

KAI Commuter memberikan klarifikasi soal beredarnya informasi terkait ditutupnya Stasiun Karet untuk mendukung operasional Kereta Commuter Line Basoetta tujuan Bandara Soekarno-Hatta.

“Masyarakat maupun penumpang pengguna KRL masih dapat berhenti dan turun di Stasiun Karet. Rencana penutupan operasional Stasiun Karet belum akan dilakukan dalam waktu dekat,” kata Joni dalam keterangan resminya, Sabtu (4/1/2025).

Memang belakangan ini beredarnya informasi terkait ditutupnya Stasiun Karet untuk mendukung operasional Kereta Commuter Line Basoetta tujuan Bandara Soekarno-Hatta.

Selain masih membutuhkan pendalaman dengan sejumlah pihak, saat ini KAI Commuter juga tengah meningkatkan kualitas fasilitas sarana dan prasarana untuk penumpang di Stasiun BNI City.

Misalnya, dengan memperbaiki dan meningkatkan kenyamanan selasar bagi pejalan kaki agar terlindung dari sengatan sinar matahari maupun hujan saat menuju ke stasiun. 

Tak hanya itu, KAI juga tengah membangun area bagi pelaku usaha, sehingga dapat mendukung pelaku UMKM.

"Wacana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City, di Kawasan Dukuh Atas sebenarnya mempertimbangkan faktor keselamatan di samping bertujuan untuk memangkas waktu tempuh kereta Commuter Line Basoetta dari Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta," ujar Joni. 

"Dengan pemangkasan waktu tempuh dari yang sebelumnya mendekati 1 jam menjadi sekitar 40 menit, diharapkan ke depannya Commuter Line Basoetta dapat meningkatkan kapasitas angkut penumpang," sambungnya.

Menurut Joni, hal itu dilakukan KAI Commuter dalam mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang pesawat yang menggunakan kereta dari Bandara Soetta menuju pusat Kota Jakarta dan sebaliknya. 

Pasalnya, dari sekitar 56 juta penumpang Bandara Soekarno-Hatta setiap tahunnya, dalam 2024 sebanyak 1,5 juta penumpang yang menuju bandara menggunakan Commuter Line Basoetta. 

Dengan peningkatan layanan Commuter Line Basoetta ini ditargetkan dapat melayani sekitar 20 persen atau 10 juta orang dari total pengguna pesawat di Bandara Soekarno-Hatta.

Proyeksi peningkatan jumlah penumpang tersebut, tak lepas dari lokasi strategis Stasiun Manggarai sebagai titik awal keberangkatan maupun Stasiun BNI City. Sebab, kedua stasiun tersebut memiliki konektivitas dan terintegrasi dengan beragam moda transportasi lainnya, seperti Transjakarta, KRL, MRT, LRT, hingga JakLingko. 

“Perlu dipahami oleh semua pihak, bahwa keputusan yang diambil KCI bertujuan untuk mendukung pergerakan penumpang, baik itu berupa ketepatan waktu keberangkatan dan ketibaan, waktu tempuh yang tidak lama, serta keamanan dan kenyamanan bagi penumpang kami,” pungkas Joni.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: