Pimpinan DPR Usul BPOM Ikut Dampingi Program Makan Bergizi Gratis

Oleh: Ahda Bayhaqi
Rabu, 08 Januari 2025 | 11:51 WIB
Murid menyantap makanan bergizi gratis di SD Barunawati Slipi, Jakarta, Senin (6/1/2025).(BeritaNasional.com/Oke Atmaja)
Murid menyantap makanan bergizi gratis di SD Barunawati Slipi, Jakarta, Senin (6/1/2025).(BeritaNasional.com/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal mendorong Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pendampingan program makan bergizi gratis (MBG). Untuk memastikan pelaksanaan MBG sesuai standar kesehatan dan menunya bebas dari zat berbahaya.

“Pelibatan dari BPOM penting untuk memastikan pelaksanaan MBG sesuai dengan standar kesehatan, termasuk agar makanan dipastikan bebas dari zat berbahaya. Dan juga untuk menjamin sanitasi, higienitas, cara pengolahan, serta distribusi makanan,” kata Cucun, melalui keterangannya, dikutip Rabu (8/1/2025).

Cucun menilai, anggaran Rp10.000 per porsi perlu dimanfaatkan dengan baik. Ia mengingatkan jangan sampai disalahgunakan.

"Nilai Rp 10.000 ini harus benar-benar digunakan untuk porsi makan anak-anak kita. Jangan sampai ada penyalahgunaan anggaran di lapangan," ujar Cucun.

Politikus PKB ini yakin Presiden Prabowo Subianto akan memastikan semua anak mendapatkan akses makanan bergizi yang layak.

"Kami percaya pemerintahan Presiden Bapak Prabowo Subianto akan memastikan setiap anak mendapatkan akses terhadap makanan bergizi yang layak," ujarnya.

Cucun juga mendorong program makan bergizi gratis mengoptimalkan produk lokal agar memenuhi standar gizi. Ia yakin dengan anggaran Rp10.000 per porsi sudah mencukupi. Meski ada beberapa daerah tidak ada menu susu, bisa diganti yang lain.

“Pemerintah dapat mengoptimalkan produk lokal agar program MBG memenuhi standar gizi. Jadi disesuaikan dengan makanan bergizi khas masing-masing daerah sehingga hal tersebut bisa dimanfaatkan untuk membuat menu makan yang seimbang dan variatif,” ujar Cucun.

Menurut Cucun, beberapa menu bisa diganti. Misal karbohidrat dengan nasi, jagung atau bihun dari beras putih. Protein bisa dari ikan, ayam telur dan protein hewani lain.

Cucun juga berharap program makan bergizi gratis ini bisa mengurangi masalah stunting di Indonesia.

"Angka stunting di Indonesia masih jauh dari target penurunan sebesar 14 persen pada 2024. Maka memang harus ada intervensi lebih untuk menekan angka stunting di Tanah Air, yang salah satu upayanya dapat dilakukan lewat pemenuhan asupan bergizi bagi anak-anak kita seperti melalui program MBG ini," kata Cucun.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: