KPK Respons Kritik yang Disampaikan Megawati

Oleh: Panji Septo R
Sabtu, 11 Januari 2025 | 12:14 WIB
KPK (Beritanasional/Panji)
KPK (Beritanasional/Panji)

BeritaNasional.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merespons kritik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menilai lembaga tersebut lebih gencar mengusut kasus Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dibanding perkara lainnya.

Menurut Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu, pihaknya mempersilakan Megawati untuk mengkritik karena KPK tetap akan fokus pada pasal-pasal yang disangkakan kepada Hasto.

“Kami lebih fokus kepada bagaimana memenuhi atau melengkapi setiap unsur-unsur pasal yang dipersangkakan,” ujar Asep di Gedung Merah Putih, Sabtu (11/1/2025).

Asep menegaskan, KPK akan berusaha maksimal dalam memenuhi konstruksi perkara yang tengah mereka bangun.

“Kami lebih fokus ke situ. Jadi pemeriksaan saksi-saksi, tersangka, upaya paksa lain, penggeledahan, penyitaan, dan lain-lain,” tuturnya.

Ia juga mengatakan, KPK telah melakukan berbagai upaya untuk mencari informasi dari berbagai pihak serta menemukan bukti terkait perkara yang menjerat Hasto.

“Hal itu dimaksudkan agar kami benar-benar mendapatkan informasi dan juga bukti-bukti terkait dengan perkara yang sedang kami tangani,” kata dia.

Sebelumnya, Megawati mengkritik KPK dengan menyebut lembaga tersebut 'kurang kerjaan' karena terus mengusut perkara Hasto. Kritik itu disampaikan Megawati saat memberikan pidato di Sekolah Partai PDIP di Lenteng Agung.

“Oh iya, KPK, aku baru berpikir apa itu ya. Lah KPK masa nggak ada kerjaan lain? Yang dituding, yang diubrek-ubrek hanya Pak Hasto itu saja," ujar Megawati.

Megawati menyoroti kinerja KPK yang terkesan hanya menargetkan Hasto, sementara kasus-kasus besar lainnya di KPK terkesan tidak ditindaklanjuti.

“Karena sebenarnya banyak yang malah sudah tersangka, tapi diam saja," tuturnya.

Megawati juga mengaku selalu mencari tahu perkembangan kinerja KPK dalam mengusut kasus-kasus besar, tetapi merasa tidak menemukan hasil signifikan.

"Aku tiap hari buka koran, mungkin ada tambahan. Enggak ada tadi saja sebelum ke sini begitu. Mungkin saja ada yang besar. Nanti kalau saya ngomong, nanti tidak sopan," kata dia.

"Masa kalian gitu aja takut. Sebenarnya takut itu apa sih? Kan saya sudah ngomong, itu ilusi," tambahnya.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: