Alasan KPK Masih Belum Ungkap Isi Flashdisk dan Buku yang Disita saat Geledah Rumah Hasto
BeritaNasional.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum juga membeberkan isi flashdisk dan buku catatan usai melakukan penggeledahan di salah satu kediaman Hasto Kristiyanto yang terletak di Bekasi, Jawa Barat.
Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika menjelaskan bahwa penyidik saat ini masih belum bisa membuka ke publik terkait barang yang disita dari kediaman Hasto tersebut.
“Penyidik saat ini belum bisa membuka apa isinya karena masih bersifat rahasia,” ujar Tessa, dikutip Selasa (14/1/2025).
Menurut Tessa, barang bukti tersebut hanya bisa ditunjukkan kepada beberapa orang saja untuk saat ini.
“Kalau di tingkat penyidikan, barang bukti baru bisa ditunjukkan kepada penguasa barang, yang pertama. Kedua, kepada saksi yang diduga mengetahui perihal alat bukti,” tuturnya.
Dikatakan Tessa, nantinya isi dari flashdisk dan buku kecil yang disita dari kediaman Hasto baru bisa diketahui bilamana perkara sudah masuk persidangan.
“Masyarakat baru bisa mengetahui isi catatan maupun flashdisk atau bukti elektronik lainnya nanti pada saat perkara ini sudah dilimpahkan ke persidangan,” kata dia.
Sita Flashdisk dan Buku Milik Kusnadi
Kuasa Hukum Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Johannes Tobing, mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita sebuah flashdisk dan buku kecil usai melakukan penggeledahan di salah satu kediaman Hasto Kristiyanto yang terletak di Bekasi, Jawa Barat.
Menurut Johannes, buku kecil tersebut milik staff Hasto bernama Kusnadi. Ia mengklaim tim penyidik KPK hanya mendapatkan dua yang dimasukkan ke dalam koper.
“Cuma dapat satu flashdisk sama buku kecil tulisannya Mas Kusnadi, itu saja,” ujar Johannes kepada wartawan dikutip, Rabu (8/1/2025).
7 bulan yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PENDIDIKAN | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
EKBIS | 16 jam yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu