Menteri KKP Minta TNI AL Jangan Bongkar Pagar Laut Dulu, Ini Alasannya

Oleh: Bachtiarudin Alam
Minggu, 19 Januari 2025 | 16:19 WIB
Pagar laut pesisir Pantai Utara Kabupaten Tangerang. (Foto/Doc. KKP)
Pagar laut pesisir Pantai Utara Kabupaten Tangerang. (Foto/Doc. KKP)

BeritaNasional.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meminta semua pihak untuk jangan membongkar pagar laut yang membentang di perairan Pantai Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan bahwa proses penyelidikan masih berjalan sehingga pagar bisa dijadikan alat bukti.

“Pencabutan kan tunggu dulu dong. Kalau sudah tahu siapa yang menanam, kan lebih mudah (penyidikan),” kata Wahyu di Pantai Kedonganan, Kabupaten Badung, Bali, yang dikutip dari Antaranews pada Minggu (19/1/2025).

Wahyu mengatakan, beberapa waktu lalu, TNI Angkatan Laut turut membongkar pagar tersebut. Padahal, dia menilai seharusnya pembongkaran itu bisa menjadi bukti kegiatan yang dinyatakan ilegal tersebut. 

“Saya dengar berita ada pembongkaran oleh institusi Angkatan Laut. Saya tidak tahu, harusnya itu barang bukti setelah dari hukum sudah terdeteksi, terbukti, sudah diproses hukum, baru bisa (dicabut),” ucapnya.

Atas hal ini, Wahyu mengatakan telah berkomunikasi dengan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali untuk berkoordinasi perihal pembongkaran pagar laut untuk tidak dilanjutkan sementara.

“Tadi KSAL sudah nelpon pas rapat, Habis ini saya akan berkoordinasi dengan beliau,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Muhammad Ali menyampaikan proses pembongkaran kini telah dihentikan sementara dengan proses koordinasi lebih lanjut bersama stakeholder lain.

“Iya, akan berlanjut (nanti) dengan melibatkan semua stakeholder maritim,” kata Ali saat dihubungi.

Diketahui, TNI AL sebelumnya sempat menghentikan proses pembongkaran pagar laut karena tengah mencari alat yang lebih praktis untuk mencabut pagar yang terpasang itu.

"Akan dilakukan, namun dievaluasi dulu kira-kira alat apa yang sebaiknya digunakan, yang lebih praktis, mengingat perairannya cukup dangkal," kata Ali saat dihubungi pada Minggu (19/1/2025).

Meski belum dikatakan kapan waktu pembongkaran akan dilanjutkan, ujar Ali, saat ini seluruh pihak terkait masih melakukan rapat untuk menemukan formula terbaik dalam pembongkaran pagar laut tersebut.

"Tunggu hasil rapat dengan semua stakeholder kemaritiman," imbuhnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: