Pemerintah Tidak Pernah Ada Rencana Relokasi Warga Gaza

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Selasa, 21 Januari 2025 | 11:30 WIB
Gedung Kemenlu. (Foto/Kemenlu)
Gedung Kemenlu. (Foto/Kemenlu)

BeritaNasional.com -  Pemerintah tidak pernah memiliki rencana  merelokasi sebagian dari dua juta penduduk Gaza ke Indonesia. Kabar tersebut dengan tegas dibantah Kementerian Luar Negeri melalui keterangan resminya, Selasa (21/1/2025).

“Pemerintah RI tidak pernah memperoleh informasi apapun, dari siapapun, maupun rencana apapun terkait relokasi sebagian dari dua juta penduduk Gaza ke Indonesia sebagai salah satu bagian dari upaya rekonstruksi pasca konflik"

Dalam keterangan itu pemerintah menghindari spekulasi tentang isu tersebut tanpa informasi yang lebih jelas dan valid. 

“Indonesia tetap tegas dengan posisi segala upaya untuk memindahkan warga Gaza tidak dapat diterima,” sambung pernyataan itu.

Pemerintah sejak awal bersikap  upaya untuk mengurangi penduduk Gaza hanya akan memertahankan pendudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina dan sejalan dengan strategi yang lebih besar yang bertujuan untuk mengusir orang Palestina dari Gaza.

Indonesia juga menekankan gencatan senjata di Gaza harus menjadi momentum memulai dialog dan negosiasi untuk mewujudkan solusi dua negara, sesuai hukum internasional dan parameter internasional yang telah disepakati.

Sebelumnya media AS, NBC News, Sabtu (18/1/2025), melaporkan blseorang penjabat yang terlibat dalam transisi kepemimpinan AS menyatakan utusan Donald Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff berencana mengunjungi Gaza untuk memastikan implementasi gencatan senjata.

Sembari memastikan penegakan tahap pertama kesepakatan gencatan senjata dan pembahasan tahap selanjutnya, Trump dan timnya juga memperhatikan pentingnya solusi jangka panjang untuk mengakhiri konflik di Gaza, termasuk terkait nasib dua juta warga Palestina di Gaza.

“Indonesia, misalnya, menjadi salah satu tempat yang dibahas sebagai tujuan (relokasi) sebagian dari (warga Gaza),” demikian petikan laporan NBC tersebut, mengutip sang penjabat transisi.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: