Tim Transisi Pramono-Rano Klarifikasi, Tak Pernah Bahas Wacana Kebijakan Kerja 4 Hari dalam Seminggu

Oleh: Lydia Fransisca
Kamis, 23 Januari 2025 | 07:00 WIB
Sejumlah pekerja di Jakarta. (BeritaNasional/Oke Atmaja).
Sejumlah pekerja di Jakarta. (BeritaNasional/Oke Atmaja).

BeritaNasional.com - Ketua Tim Transisi Pramono Anung-Rano Karno, Ima Mahdiah memberikan klarifikasi soal rencana penerapan kebijakan 4 hari kerja dalam seminggu.

Ima mengatakan, hal tersebut merupakan usulan dari Pakar Tata Kota Nirwono Joga yang disampaikan dalam diskusi bersama Fraksi PDIP di DPRD Jakarta.

Meskipun Nirwono merupakan bagian dari tim transisi, hal tersebut merupakan pandangan pribadi yang disampaikan kepada para anggota dewan.

“Kami di Tim Transisi Pramono-Rano tidak pernah membahas ataupun mengusulkan kebijakan 4 hari kerja. Pandangan tersebut adalah hasil diskusi akademis yang disampaikan oleh Pak Nirwono Joga sebagai seorang pakar tata kota, bukan sebagai anggota tim transisi,” kata Ima dalam keterangannya, Kamis (22/1/2025).

Ima berharap, usulan itu dimaknai sebagai gagasan akademis untuk dipertimbangkan oleh DPRD dan Pemprov DKI Jakarta.

Dia pun menegaskan bahwa Tim Transisi memiliki agenda spesifik, yaitu memastikan peralihan kepemimpinan berjalan lancar dan menyiapkan program-program prioritas yang dapat langsung dieksekusi usai Pramono dan Rano dilantik.

“Fokus tim transisi saat ini adalah mempersiapkan langkah-langkah konkret agar pemerintahan baru dapat langsung bekerja sejak hari pertama menjabat," ujar Ima.

"Program prioritas kami mencakup isu-isu mendesak seperti penanganan banjir, transportasi publik, dan peningkatan kualitas layanan publik,” sambungnya.

Meski demikian, Ima mengapresiasi pandangan Nirwono yang menyebut bahwa usulan ini telah diterapkan di beberapa negara maju untuk meningkatkan kesehatan mental dan produktivitas masyarakat. 

Oleh karena itu, gagasan tersebut dapat menjadi bahan diskusi yang lebih mendalam di masa mendatang antara DPRD dan Pemprov DKI.

“Saya melihat usulan ini menarik untuk dibahas lebih lanjut oleh seluruh stakeholder, tetapi tentu memerlukan kajian yang komprehensif dan melihat konteks Jakarta. Untuk saat ini, kami tegaskan kembali bahwa itu bukan bagian dari agenda tim transisi Pramono-Rano,” pungkasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: