Prabowo Tegaskan Indonesia-Malaysia dalam Satu Garis Barisan Dukung Kemerdekaan Palestina

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 27 Januari 2025 | 20:00 WIB
Presiden Indonesia Prabowo Subianto (kiri) berfoto bersama Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim. (Foto/Tim Prabowo)
Presiden Indonesia Prabowo Subianto (kiri) berfoto bersama Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim. (Foto/Tim Prabowo)

BeritaNasional.com - Presiden Prabowo Subianto menegaskan Indonesia dan Malaysia berada dalam satu garis barisan mendukung kemerdekaan Palestina. 

Mantan menteri pertahanan itu juga mengemukakan solusi damai melalui pendekatan dua negara (two-state solution).

Hal tersebut dipaparkan Prabowo dalam pertemuannya dengan Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim di Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur City Center, Malaysia, Senin (27/1/2025).

"Masalah Palestina kita berada dalam satu garis. Kita tetap mendukung kemerdekaan Palestina dan kita sangat tegas bahwa the only solution is a two-state solution," ungkapnya dalam jaringan Sekretariat Presiden di Jakarta.

Prabowo menyambut baik adanya gencatan senjata yang tengah berlangsung di wilayah konflik. 

Prabowo juga berharap gencatan senjata tersebut dapat bertahan dan menjadi langkah awal menuju perdamaian yang lebih permanen.

"Itu pun yang kita selalu sampaikan. Kita terima dengan baik gencatan senjata yang sekarang. Tentunya kita berharap gencatan senjata ini akan bertahan," ujarnya.

Indonesia-Malaysia terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung hak-hak rakyat Palestina melalui diplomasi aktif di tingkat regional dan internasional. 

Dukungan terhadap Palestina tetap menjadi salah satu prioritas dalam kebijakan luar negeri kedua negara.

Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza dicapai pada Rabu (15/1) melalui mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.

Gencatan senjata ini melibatkan penghentian konflik selama 42 hari, pertukaran tawanan, penarikan pasukan Israel dari perbatasan Gaza, serta pengiriman bantuan kemanusiaan.

 sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: