Minggu, 16 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
00:00
Subuh
00:00
Zuhur
00:00
Ashar
00:00
Magrib
00:00
Isya
00:00

Terobosan DeepSeek AI: Apakah AS Bakal Serahkan Mahkota AI ke Tiongkok?

Oleh: Imantoko Kurniadi
Selasa, 28 Januari 2025 | 00:39 WIB
Aplikasi DeepSeek AI. (Foto/Tangkapan Layar)
Aplikasi DeepSeek AI. (Foto/Tangkapan Layar)

BeritaNasional.com -  Pasar saham AS terguncang pada Senin (27/1/2025) pagi, menyusul terobosan mengejutkan dari perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek.

Startup berusia satu tahun ini memamerkan model AI R1 yang mampu menyaingi ChatGPT dengan biaya operasional jauh lebih rendah dibanding raksasa teknologi AS seperti OpenAI, Google, atau Meta.

Kabar ini langsung memicu gelombang jual besar-besaran di sektor teknologi, mengikis aura "tak terkalahkan" industri AI Amerika.

DeepSeek AI Klaim Biaya 100x Lebih Murah

DeepSeek mengklaim hanya menghabiskan $5,6 juta atau 84 miliar rupiah untuk komputasi model dasar R1, bandingkan dengan anggaran miliaran dolar yang dikeluarkan perusahaan AS.

Terobosan ini mengejutkan pasar, terutama karena Tiongkok menghadapi pembatasan ekspor chip canggih AS. Menurut laporan, DeepSeek berhasil mengoptimalkan modelnya menggunakan chip Nvidia H800 yang lebih rendah spesifikasinya.

Marc Andreessen, investor teknologi ternama, memuji pencapaian ini di platform X: "Ini salah satu terobosan AI paling mengagumkan yang pernah saya lihat," tulisnya.

Dampak ke Pasar Saham: Teknologi AS Kolaps, Sektor Energi & Kripto Ikut Terjerembap

Indeks Saham:

- S&P 500 turun 1,4%, sementara Nasdaq yang didominasi teknologi anjlok 2,3%.

- Saham Nvidia (NVDA), pemasok chip AI utama terjun 12%. Meta (META) dan Alphabet (GOOGL) juga merosot tajam.

- Perusahaan data center seperti Oracle (ORCL) dan Constellation Energy (CEG) kolaps hingga 20%.

Sektor Energi & Komoditas:

- Harga gas alam turun 9%, minyak merosot 1%, dan saham energi seperti Vistra jatuh 26% akibat kekhawatiran permintaan listrik untuk AI menipis.

Pasar Kripto:

- Bitcoin dan aset kripto lainnya ikut terimbas, mencerminkan sentimen risiko global yang melemah.

Investor Pertanyakan Dominasi AS: Apakah Keunggulan AI Amerika Terancam?

Kepanikan pasar dipicu oleh pertanyaan kritis, bagaimana startup Tiongkok mampu menyaingi teknologi AS dengan anggaran minim? 

Keith Lerner, analis Truist, menyatakan kinerja superior AS selama ini ditopang oleh kepemimpinan di bidang AI.

"Kehadiran DeepSeek membuat investor meragukan keunggulan ini dan mempertanyakan profitabilitas belanja besar-besaran perusahaan AS," katannya, dikutip dari CNN, Selasa (28/1/2024).

Meski demikian, skeptisisme tetap ada. Giuseppe Sette, Presiden Reflexivity, mengingatkan AS masih unggul dalam talenta dan infrastruktur.

"Model R1 belum terbukti mampu menangani AI skala industri yang membutuhkan investasi masif," ucapnya.

Pergeseran Investasi: Peluang Baru untuk AI Tiongkok?

Menurut Charu Chanana, Strategis Investasi Saxo, perusahaan teknologi Tiongkok termasuk DeepSeek, masih dinilai terlalu murah akibat tekanan geopolitik.

Keberhasilan DeepSeek berpotensi menarik minat investor global mencari alternatif pertumbuhan di luar AS. "Pasar terlalu cepat berasumsi era Trump 2.0 akan mendongkrak saham AS. DeepSeek menjadi 'alasan' untuk koreksi yang sudah dinanti," papar Michael Block, Strategis Pasar Third Seven Capital.

Masa Depan AI: Perlombaan Teknologi AS vs Tiongkok Makin Sengit

Laporan keuangan perusahaan teknologi AS pekan ini akan menjadi kunci respons pasar. Sementara itu, DeepSeek menjadi simbol baru persaingan global di bidang AI. Pertanyaannya:

1. Apakah klaim biaya rendah DeepSeek valid?

2. Bisakah model R1 berkembang ke tingkat industri?

3. Akankah pembatasan chip AS memperlambat inovasi Tiongkok?

Analis memprediksi volatilitas pasar akan terus berlanjut, terutama jika investor beralih ke aset "aman" atau mencari peluang di perusahaan Tiongkok yang undervalued.

Profil Perusahaan DeepSeek

Sedikit yang diketahui tentang perusahaan di balik DeepSeek. Startup kecil yang berbasis di Hangzhou ini didirikan pada 2023, bersamaan dengan peluncuran model bahasa besar AI pertama Tiongkok oleh Baidu.

Sejak itu, puluhan perusahaan teknologi Tiongkok, baik besar maupun kecil, telah merilis model AI mereka sendiri. Namun, DeepSeek menjadi yang pertama dipuji oleh industri teknologi AS karena kinerjanya yang setara, bahkan lebih unggul, dibandingkan dengan model-model canggih dari AS.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: