Sabtu, 08 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
04:30
Subuh
04:40
Zuhur
12:03
Ashar
15:08
Magrib
18:09
Isya
19:18

1 Dolar Berapa Rupiah? Cek di Sini Yuk agar Tidak Terkecoh!

Oleh: Harits Tryan Akhmad
Minggu, 02 Februari 2025 | 06:00 WIB
Ilustrasi dolar. (Foto/freepik).
Ilustrasi dolar. (Foto/freepik).

BeritaNasional.com - Masyarakat digegerkan oleh nilai tukar Rupiah yang menguat pada Sabtu (1/2/2025) sore menjadi Rp 8.170,65 per dolar AS berdasarkan hasil pencarian di Google. Lalu sebenarnya 1 dolar itu berapa rupiah sih?

Berdasarkan pengecekan Beritanasional.com di laman resmi Bank Indonesia, kurs transaksi jual 1 dolar Amerika Serikat berada di angka Rp 16.340. Sementara, untuk kurs beli 1 dolar AS yakni sebesar Rp 16.177.

Angka yang ada di laman resmi Bank Indonesia ini merupakan update terakhir dari tanggal 31 Januari 2025.

Bank Indonesia Koordinasi dengan Google

Merespons kejadian ini, Ramdan Denny Prakoso, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, memastikan adanya kekeliruan pada nilai tukar rupiah yang tercantum di Google.

"Nilai tukar USD/IDR Rp 8.100-an sebagaimana yang ada di Google bukan merupakan level yang seharusnya. Data Bank Indonesia mencatatkan kurs Rp16.312 per dolar AS pada tanggal 31 Januari 2025," ucapnya, dikutip dalam keterangannya, Sabtu (1/2/2025).

Untuk menindaklanjuti hal ini, Bank Indonesia tengah berkoordinasi dengan Google untuk meluruskan kekeliruan tersebut.

"Kami sedang berkoordinasi dengan pihak Google Indonesia terkait ketidaksesuaian ini untuk segera melakukan koreksi yang diperlukan," tutupnya.

Sebagai catatan, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah yang berada di kisaran Rp8.000-an terakhir kali tercatat pada masa kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Google Klarifikasi

Pihak Google telah mengklarifikasi dan mengakui adanya kesalahan pada platform pencarian raksasa tersebut.

"Kami menyadari adanya masalah yang mempengaruhi informasi nilai tukar Rupiah (IDR) di Google Search," kata perwakilan Google dalam keterangannya, Sabtu (1/2/2025).

Ternyata, masalah ini disebabkan oleh sumber data pihak ketiga, dan tidak dikelola langsung oleh Google.

"Data konversi mata uang berasal dari sumber pihak ketiga. Ketika kami mengetahui ketidakakuratan, kami menghubungi penyedia data untuk memperbaiki kesalahan secepat mungkin," tulis Google lebih lanjut.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: