Tegas! Menteri Agus Copot Sejumlah Petugas Imigrasi Bandara Soetta, Imbas Laporan Pungli WN Cina
BeritaNasional.com - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto menegaskan telah mencopot sejumlah petugas imigrasi di Bandara Internasional Soekarno Hatta, buntut pungutan liar terhadap warga negara asing (WNA) asal Cina.
Pencopotan dan pemeriksaan ini karena adanya informasi dari Kedubes Cina soal data-data warganya yang dipungli selama 2024 hingga Januari 2025. Tercatat ada 45 kasus dan sekitar 30 pejabat setingkat Kabid, Kasubbid, Kasie dan petugas lapangan diperiksa.
“Setelah kami terima semua datanya, langsung kami tarik semua (petugas) yang (nama-namanya) ada di data dari penugasan di Soetta, kami ganti," kata Agus dalam keteranganya, Minggu (2/2/2025).
Agus memastikan semua petugas Imigrasi Bandara Soetta yang namanya ada dalam data Kedubes Cina, diperiksa. Di pun akan menjadikan laporan ini sebagai momentum berbenah pada Direktorat Jenderal Imigrasi.
"Dan saat ini mereka sedang dalam proses pemeriksaan internal," kata Agus.
"Kami terima kasih dengan informasi dari kedutaan RRC atas perilaku anggota di lapangan, dan kami akan terus berbenah demi kebaikan institusi Imigrasi khususnya, termasuk di pemasyarakatan," tambahnya.
Agus menuturkan Kementerian Imipas yang dipimpinnya akan selalu terbuka dengan saran, kritik dan masukan selama dapat dipertanggungjawabkan. Dia pun mengaku bersyukur dengan informasi dari Kedubes Cina.
"Kalau nggak diinformasikan kedutaan, kami kan gak tahu. Dengan begini kami bersyukur sehingga segera, tanpa tunggu lama dapat kami ambil langkah perbaikan. Dan ini menjadi peringatan untuk jajaran Unit Pelayanan, untuk amanah dan tidak ceroboh dalam menjalankan tugasnya," tegasnya.
Kedubes Cina Apresiasi Langkah Bersih-bersih
Kedutaan Besar (Kedubes) Cina di Republik Indonesia sempat menyampaikan salam hormat kepada Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang telah menjembatani penyelesaian permasalahan ini.
"Tahun lalu, dengan bantuan dari Departemen Konsuler Kementerian yang terhormat, Kedutaan Besar Tiongkok telah menjaga kontak dan koordinasi erat dengan Kantor Imigrasi Bandara Internasional Jakarta,” tulis Kedubes Cina dalam suratnya kepada Kemlu.
“Dan telah menyelesaikan setidaknya 44 kasus pemerasan, dengan jumlah total sekitar Rp 32.750.000 dikembalikan kepada lebih dari 60 warga negara Tiongkok," sambungnya.
Dalam surat itu Kedubes Cina turut melampirkan daftar kejadian pungli antara Februari 2024 hingga Januari 2025. Dengan harapan adanya perbaikan, agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali.
Seperti, Kedubes Cina berharap ke depan Imigrasi memasang tanda-tanda seperti 'Tidak Ada Tip', 'Silakan Laporkan Jika Ada Pemerasan' dalam bahasa Tiongkok, Indonesia, dan Inggris di pos pemeriksaan imigrasi.
"Dan perintah tidak memberikan tip dapat dikeluarkan kepada agen perjalanan Tiongkok. Sehingga mereka tidak menyarankan para pelancong Tiongkok untuk menyuap petugas Imigrasi," tulisnya kembali.
7 bulan yang lalu
EKBIS | 16 jam yang lalu
OLAHRAGA | 13 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 16 jam yang lalu
GALERI | 1 hari yang lalu
EKBIS | 16 jam yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu