Ini Kesulitan yang Dialami Polisi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Oleh: Bachtiarudin Alam
Selasa, 11 Februari 2025 | 16:09 WIB
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Mukti Juharsa (Beritanasional/Bachtiar)
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Mukti Juharsa (Beritanasional/Bachtiar)

BeritaNasional.com - Sudah lebih dari setahun sejak operasi dengan sandi nama Operasi Escobar yang dibentuk September 2023 oleh Polri telah berupaya menangkap Gembong Narkoba, Fredy Pratama.

Meski demikian, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Mukti Juharsa mengakui kalau pihaknya mengalami beberapa kesulitan dalam menangkap Fredy Pratama.

“Freddy masih dilindungi di Thailand. Masih di Thailand (bersembunyi). Kita belum bisa jangkau dia,” kata Mukti saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (11/2/2025).

Menurutnya, keberadaan Fredy Pratama sampai saat ini masih cukup sulit untuk dideteksi. Sehingga Polri dengan Pemerintah Thailand masih terus berusaha untuk bekerjasama menangkap Fredy Pratama.

“Kita masih maksimalkan untuk penangkapan,” kata dia.

Sementara untuk informasi terbaru, Mukti mengatakan kalau Fredy Pratama saat telah merubah nama dalam beberapa percakapannya. Dengan menggunakan alat komunikasi yang berbeda dari sebelumnyam

“Fredy ini sudah ganti nama di percakapan. Sekarang percakapannya semakin canggih,” ucapnya.

Namun demikian, Mukti menegadkan saat ini proses pengejaran terhadap Fredy Pratama masih terus dilakukan. Termasuk dua pengungkapam kasus peredaran sabu yang berhadil diamankan.

Pertama peredaran sabu oleh WNA asal Malaysia inisial M, L, G dan O dengan sabu seberat 15 kilogram yang berhasil ditangkap di Jakarta. Keempat tersangka yang diduga kuat merupakan jaringan Fredy Pratama.

Kemudian yang kedua adalah empat orang WNI yang ditangkap setelah menerima sabu seberat 135 kg yang dikirim dari Thailand ki wilayah Aceh, Loksumawe. Keempatnya berinisial, I, F, E, dan M yang telah ditangkap.

“Ini ada semua barangnya lengkap semua dengan foto-fotonya ada semua barang buktinya,” ujar Mukti.

Diketahui, Fredy Pratama merupakan warga negara Indonesia yang bermukim dan mengendalikan peredaran narkoba dari Thailand. Fredy telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak tahun 2014 sebagai gembong narkoba yang beroperasi di 14 provinsi

Dalam upaya menangkap Fredy, Polri membentuk tim yang diberi sandi dengan nama Operasi Escobar. Sejak September hingga Juli 2024, kurang lebih 65 tersangka jaringan Fredy Pratama sudah ditangkap. 

Mereka tidak hanya dijerat pasal terkait peredaran narkoba, tapi juga tindak pidana pencucian uang (TPPU) di mana jaringan ini untuk perputaran uang mencapai Rp 56 triliun.

Seperti pengungkapan terbaru jaringan narkoba yang berhasil diungkap di Kalimantan Selatan sebagai operator peredaran narkoba wilayah Jakarta, Surabaya, dan Bali. Di sana polisi berhasil menangkap sebanyak lima tersangka kaki tangan Fredy Pratama.


 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: