KPK Klaim Sudah Terapkan Efisiensi Anggaran

Oleh: Panji Septo R
Rabu, 12 Februari 2025 | 11:30 WIB
Logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (BeritaNasional/Panji Septo).
Logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (BeritaNasional/Panji Septo).

BeritaNasional.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan instruksi Presiden Prabowo Subianto terkait efisiensi anggaran tak mempengaruhi kerja lembaga antirasuah secara signifikan.

Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika mengakui efisiensi tersebut memberikan dampak. Akan tetapi, pihaknya sudah melakukan efisiensi jauh sebelum Prabowo memberi instruksi tersebut.

“Bahkan jauh sebelum adanya instruksi tersebut, memang sudah banyak melakukan efisiensi di segala lini,” ujar Tessa di Gedung Merah Putih dikutip Rabu (12/2/2025).

Menurutnya, instruksi presiden terkait efisiensi tidak mengganggu pelayanan publik bahkan penindakan yang dilakukan lembaga antirasuah.

“Tidak hingga mengganggu pelayanan atau penindakan. Jadi, kami tetap berkomitmen, dengan anggaran yang ada menjalankan semua program yang telah dirancang,” tuturnya.

Selain itu, Tessa mengatakan komisioner KPK juga mendukung efisiensi tersebut guna mengikuti instruksi presiden.

“Tentu saja guna mendukung, program-program Presiden Prabowo Subianto,” kata dia.

Sebelumnya, Ketua KPK Setyo Budiyanto memastikan pengejaran buronan tak terpengaruh instruksi Presiden Prabowo Subianto terkait efisiensi anggaran.

"Tidak ada, tidak terpengaruh (pengejaran buronan). Itu juga menunjukkan sebuah komitmen pemerintah pada KPK untuk tidak melakukan pemotongan di sektor operasional," ujar Setyo.

Meski demikian, Setyo mengakui ada sektor yang terdampak akibat efisiensi anggaran tersebut. Salah satunya adalah biaya perjalanan dinas.

“Operasional kami tidak (dikurangi anggarannya), tapi perjalanan dinas iya. Ada beberapa yang dikurangi,” kata dia.

Meski demikian, ia tidak membeberkan berapa banyak anggaran yang disunat untuk perjalanan dinas. Namun, ia mengakui jumlahnya cukup besar.

“Berapa pun dipotong, itu pasti cukup besar. Karena sedikit banyak mempengaruhi lembaga, sebab operasional berhubungan dengan perjalanan dinas," ucapnya.

Setyo menambahkan bahwa tidak adanya biaya perjalanan dinas sama dengan tidak melaksanakan operasional. Namun, ia berupaya mengikuti instruksi Prabowo.

“Ini kami siasati. Sepanjang kegiatan bisa dilakukan oleh 3-4 orang, tidak perlu lebih dari itu. Jadi efisiensi berjalan, tujuan tetap tercapai, sehingga tidak ada pemborosan,” tandasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: