Ibu Ronnald Tannur Bantah Beri Uang Rp2 Miliar kepada Salah Satu Hakim

BeritaNasional.com - Ibunda terpidana pembunuhan Gregorius Ronald Tannur, Meirizka Widjaja mengaku tidak pernah memberikan uang Rp2 miliar kepada salah satu hakim Pengadilan Negeri Surabaya Heru Hanindyo.
Pernyataan tersebut disampaikan Meirizka saat bersaksi dalam sidang kasus dugaan suap terkait vonis bebas Ronald Tannur di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2025).
“Apakah pernah memberikan uang tunai Rp2 miliar kepada Pak Heru?” tanya salah satu penasihat hukum Heru.
“Tidak pernah,” jawab Meirizka.
Ia juga menegaskan tidak pernah menyebut nama Hakim Heru Hanindyo dalam proses pengurusan perkara Ronald Tannur.
“Dalam percakapan atau selama pertemuan, apakah ibu pernah menyebut nama Heru?” tanya pengacara kembali.
“Tidak,” jawabnya
Selain itu, pihak pengacara menyinggung pembahasan mengenai biaya perkara yang sempat dipertanyakan jaksa penuntut umum (JPU) pada 10 Oktober 2024.
Menanggapi hal tersebut, Meirizka menegaskan pembahasan itu dilakukan oleh Lisa Rachmat sebagai kuasa hukum Ronald Tannur.
“Dalam percakapan yang ditampilkan, jaksa penuntut umum menanyakan soal biaya perkara pada 10 Oktober yang disebut akan ‘dibungkus.’ Itu sebenarnya pernyataan Lisa atau ibu sendiri?” tanya pengacara.
“Lisa,” jawab Meirizka singkat.
Jaksa mendakwa tiga hakim PN Surabaya menerima suap senilai Rp1 miliar dan SGD 308 ribu, setara Rp 3,6 miliar, terkait vonis bebas Ronald Tannur atas kematian kekasihnya, Dini Sera Afrianti. Ketiga hakim tersebut adalah Erintuah Damanik, Heru Hanindyo, dan Mangapul.
Kasus ini bermula dari jeratan hukum terhadap Ronald Tannur atas kematian kekasihnya, Dini Sera Afrianti. Ibunya, Meirizka Widjaja, berupaya agar anaknya dibebaskan dengan meminta bantuan pengacara Lisa Rahmat untuk menangani perkara tersebut.
Lisa Rahmat kemudian menemui mantan penjabat MA Zarof Ricar, untuk mencari hakim PN Surabaya yang dapat menjatuhkan vonis bebas kepada Ronald Tannur.
Akhirnya, suap diberikan dan Ronald Tannur dinyatakan bebas. Namun, terungkap belakangan bahwa vonis bebas itu diberikan karena suap. Jaksa telah mengajukan kasasi atas vonis tersebut, dan Mahkamah Agung mengabulkan kasasi itu dengan memvonis Ronald Tannur lima tahun penjara.
8 bulan yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 23 jam yang lalu