Komisi XII DPR Bantah Subsidi BBM Akan Dihapus

Oleh: Ahda Bayhaqi
Sabtu, 22 Februari 2025 | 10:30 WIB
Ilustrasi pengisian BBM. (Foto/Pertamina)
Ilustrasi pengisian BBM. (Foto/Pertamina)

BeritaNasional.com - Komisi XII DPR RI membantah isu penghapusan bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Komisi XII mengingatkan bahwa penghapusan subsidi perlu persetujuan DPR.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi XII DPR Bambang Haryadi untuk merespons kabar bakal ada penghapusan BBM subsidi.

"Tidak ada wacana penghapusan subsidi, dan mekanisme terkait subsidi harus mendapat persetujuan DPR RI. Karena subsidi itu melekat di APBN. Presiden Prabowo malah menekankan untuk melindungi kebutuhan masyarakat kecil," kata Bambang dalam keterangannya yang dikutip Sabtu (22/2/2025).

Anggota DPR Fraksi Gerindra ini mengatakan, Presiden Prabowo Subianto menginginkan subsidi BBM tepat sasaran. Karena itu yang dibutuhkan adalah pembenahan penyaluran BBM subsidi.

"Presiden ingin subsidi tepat sasaran, dan sampai kepada masyarakat kecil yang berhak. Kita akui masih ada yang tidak tepat sasaran, tapi kita ke depan akan benahi agar tepat sasaran," ujar Bambang.

"Bapak presiden bercita-cita ingin 'wong cilik podo gemuyu', jadi kami yakin Presiden akan selalu berdiri terdepan untuk melindungi rakyat kecil," sambungnya.

Bambang pun meluruskan pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan yang dibelokkan oleh pihak tertentu. Dia menyatakan pernyataan Luhut bukan mengarah pada penghapusan subsidi melainkan perbaikan skema.

"Mungkin usul Pak Luhut, bukan penghapusan subsidi, tapi perbaikan skema agar subsidi tepat sasaran. Bahkan dalam Raker tahun 2023 Komisi VII dan Menteri ESDM Arifin tasrif menyepakati penggunaan BBM subsidi terkait pertalite hanya untuk sepeda motor dan angkutan umum. Dan solar hanya diperuntukkan kepada angkutan umum dan angkutan sembako, nelayan dan petani," katanya.

Sebelumnya, Luhut memberi sinyal bahwa tidak akan ada lagi BBM subsidi dalam dua tahun ke depan atau 2027. Semua diharapkan bisa berlaku satu harga.

Luhut mengatakan ke depannya subsidi tidak akan lagi berbasis komoditas, melainkan berbasis kepada penerima berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT).

"Mungkin dalam waktu dua tahun kita bisa menuju ke satu harga, tidak ada lagi subsidi untuk barang, seperti BBM Solar atau apapun. Subsidi akan diberikan untuk orang-orang yang memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi," kata Luhut dalam acara Bloomberg Technoz Economic Outlook di Soehanna Hall, Jakarta Selatan, Kamis, 20 Februari 2025.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: