Polri Dapat Temuan Baru soal Kasus Sertifikat Tanah Pagar Laut, Ada yang Digadai ke Bank

BeritaNasional.com - Bareskrim Polri mendapatkan temuan baru terkait penyelidikan dugaan pemalsuan sertifikat tanah di wilayah pagar laut Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Bekasi, Jawa Barat.
Dari hasil analisis yang dilakukan, ternyata ada beberapa sertifikat dari total 93 sertifikat hak milik (SHM) yang digadaikan ke bank swasta.
“Beberapa sertifikat yang ada ini ada beberapa yang diagunkan di beberapa bank swasta,” ujar Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandani Rahardjo Puro yang dikutip pada Sabtu (22/2/2025).
Djuhandani menyebutkan, atas temuan itu, penyidik menduga para pelaku telah dapat untung. Dengan begitu kasus pemalsuan dokumen tersebut bisa segera ditingkatkan ke tahap penyidikan.
“Walaupun masih perlu pendalaman, kami yakin bahwa dua perkara ini pasti bisa dinaikkan ke tingkat penyidikan,” ujar Djuhandani.
Adapun total saat ini penyelidik telah memeriksa 19 orang saksi. Diantaranya. sepuluh saksi selaku pegawai pada Kantor Pertanahan Kabupaten Bekasi, dua saksi selaku pemohon yaitu pemilik SHM yang diduga tidak sah.
Lalu, ada tiga saksi selaku tim support petugas Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), mantan Kades Sagarajaya, Kades Sagarajaya Abdul Rosyid, serta dua saksi dari perangkat RT/RW Desa Sagarajaya.
"Ini proses berjalan, saat ini kita sudah memeriksa 19 orang saksi," katanya.
Sekedar informasi jika Bareskrim Polri mengusut dugaan pemalsuan surat dan akte otentik sebagaimana laporan yang dilayangkan pihak BPN sesuai nomor LP/B/64/2/2025 SPKT/BARESKRIM POLRI pada 7 Februari 2025.
Di mana dalam penyelidikan itu turut mempersoalkan kehadiran 93 sertifikat hak milik yang ada di Desa Sagarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat sekitar tahun 2022.
“Dari hasil pemeriksaan saat ini, diperoleh data dan fakta bahwa diduga modus operandi yang dilakukan oleh para oknum atau pelaku adalah merubah data 93 SHM,” kata Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Djuhandani Rahardjo Puro kepada wartawan, Jumat (14/2/2025).
“Diduga para pelaku merubah data subjek atau nama pemegang hak, dan merubah data objek atau lokasi. Yang sebelumnya berada di darat menjadi berlokasi di laut, dengan jumlah yang lebih luas, luasan yang lebih luas dari aslinya,” tambah Djuhandani.
Oleh sebab itu, Djuhandani mengatakan penyidik masih mendalami pagar laut yang di Bekasi. Karena dari hasil pendalaman, ditemukan keterlibatan perusahaan di balik kemunculan pagar laut Bekasi.
“Saat ini kita temukan, baru kemarin kita temukan. Saat ini tim sedang turun mengecek, sejauh mana. Karena itu berkaitan yang sementara kita praduga tak bersalah, itu terkait dengan PT Mega Agung Nusantara, ini yang kemudian kita dalami,” imbuhnya.
8 bulan yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu