Selasa, 25 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
00:00
Subuh
00:00
Zuhur
00:00
Ashar
00:00
Magrib
00:00
Isya
00:00

Lagi, Pejabat Tinggi Hamas Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Gaza Selatan

Oleh: Tarmizi Hamdi
Minggu, 23 Maret 2025 | 17:15 WIB
Ilustrasi serangan Israel ke Jalur Gaza. (Foto/Instagram/IDF)
Ilustrasi serangan Israel ke Jalur Gaza. (Foto/Instagram/IDF)

BeritaNasional.com -  Serangan udara Israel yang menghantam Kota Khan Younis di Gaza Selatan telah menewaskan Salah al-Bardaweel, seorang pemimpin politik senior Hamas, beserta istrinya. 

Kabar ini disampaikan oleh seorang pejabat Hamas kepada BBC yang dilansir pada Minggu (23/3/2025). 

"Penduduk setempat mengatakan serangan udara tersebut menewaskan Bardaweel, yang dianggap sebagai pemimpin politik Hamas tingkat tinggi, dan istrinya," ungkap sumber tersebut. 

Hingga saat ini, pejabat Israel belum memberikan komentar terkait kejadian ini.

Menurut otoritas kesehatan di wilayah Palestina yang dikuasai Hamas, setidaknya 18 orang tewas dalam serangan di Khan Younis dan Rafah hingga Minggu.

Serangan ini terjadi setelah Israel kembali melancarkan serangan besar-besaran ke Gaza, mengakhiri fase pertama gencatan senjata yang berlangsung hampir dua bulan. Israel menyalahkan Hamas atas kegagalan perpanjangan gencatan senjata.

Hamas, di sisi lain, menuduh Israel mengabaikan kesepakatan awal yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS. 

Kesepakatan tersebut mencakup penarikan pasukan Israel, pembebasan sandera Israel dan tahanan Palestina, serta negosiasi untuk mengakhiri perang dan membangun kembali Gaza.

Dalam pernyataan pada hari Minggu, Hamas menyatakan bahwa Bardaweel, 66 tahun, sedang berdoa bersama istrinya ketika sebuah rudal Israel menghantam tenda mereka. 

Bardaweel, seorang ayah dari delapan anak, merupakan salah satu tokoh politik Hamas yang paling terkemuka. 

Ia dikenal dekat dengan pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan dianggap sebagai bagian dari generasi kedua kepemimpinan Hamas.

Serangan udara yang menewaskan Bardaweel adalah bagian dari gelombang pemboman udara intensif di Gaza selatan sejak runtuhnya perjanjian gencatan senjata pada Selasa lalu. 

Juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa pasukan Israel mengepung ambulans mereka saat berusaha mencapai daerah yang terkena serangan di Rafah. 

"Saya melihat salah satu paramedis tergeletak di tanah sambil berteriak," ungkap Alaa al-Din Sabah, seorang warga di lingkungan tersebut, dalam pesan suara kepada BBC.

Militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi bagi penduduk lingkungan Tel al-Sultan di Rafah barat setelah daerah tersebut dilanda penembakan hebat dan serangan darat terbatas. 

Serangan itu termasuk tembakan tank dari pasukan Israel yang ditempatkan di sepanjang Koridor Philadelphia di perbatasan dengan Mesir, dan helikopter juga ikut serta dalam serangan itu.

Israel melancarkan kampanye untuk menghancurkan Hamas sebagai respons atas serangan lintas perbatasan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang. 

Lebih dari 49.500 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak itu, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, dan terjadi kerusakan besar-besaran pada rumah-rumah dan infrastruktur di Jalur Gaza.

 sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: