Komnas Perempuan Dorong Korban Kekerasan untuk Lapor

BeritaNasional.com - Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), Andy Yentriyani mengatakan, Komnas Perempuan turut mendorong inisiatif korban kekerasan untuk berani melaporkan kasusnya.
"Keberhasilan dalam penguatan komunitas penyintas dan perempuan pembela HAM juga perlu dilihat dalam keterkaitan dengan capaian daya pengaruh Komnas Perempuan untuk mendorong inisiatif publik," kata Andy Yentriyani.
Ia menjelaskan, peningkatan pelaporan kasus kekerasan terhadap perempuan sebagai bukti naiknya respons korban berkat dukungan eksternal, sehingga korban mau dan dapat melaporkan kasusnya.
"Meski demikian, jumlah perempuan korban yang melaporkan kasusnya masih jauh lebih sedikit daripada kasus yang ada," kata Andy Yentriyani.
Data dari Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional pada 2024, menyebutkan bahwa 1 dari 4 perempuan Indonesia pernah mengalami kekerasan, dengan menggunakan data statistik perempuan dewasa Indonesia sebanyak 136,3 juta jiwa, maka sekurangnya ada 26,9 juta perempuan yang pernah mengalami kekerasan.
"Ini jauh berlipat kali jumlahnya dari kasus yang dilaporkan," kata Andy Yentriyani.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga menyoroti peningkatan pengetahuan, kesadaran dan inisiatif publik tentang kekerasan terhadap perempuan.
Komnas Perempuan mencatat ada 655 platform kerja sama dan dukungan publik yang dihasilkan selama periode 2020 - 2025, dan terkumpul donasi sebesar Rp 3,359 miliar untuk Pundi Perempuan.
Pundi Perempuan digagas oleh Komnas Perempuan pada 2001, dan mulai tahun 2003 dikelola bersama organisasi Indonesia untuk Kemanusiaan (IKA).
Pundi Perempuan beroperasi dengan model hibah yang mewujudkan prinsip-prinsip perubahan sosial dengan memberikan dukungan kepada lembaga penyedia layanan Women's Crisis Center. Lembaga-lembaga ini memainkan peran penting dalam membantu perempuan yang menjadi korban kekerasan.
Sumber: Antara
9 bulan yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 23 jam yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu